Pemberontak Berjanji Lindungi Pangkalan Rusia di Suriah

Senin, 09 Desember 2024 - 17:13 WIB
loading...
Pemberontak Berjanji...
Pemberontak berjanji melindungi pangkalan Rusia di Suriah. Foto/X/@Osinttechnical
A A A
DAMASKUS - Pemberontak yang menggulingkan pemerintahan Presiden Bashar Assad di Suriah telah menjamin keamanan pangkalan militer Rusia dan pos diplomatik di negara itu.

Itu diungkapkan sumber Kremlin kepada kantor berita TASS. Jihad Hayat Tahrir-al-Sham (HTS) dan pejuang Tentara Pembebasan Suriah (FSA) bersenjata AS menyerbu Damaskus pada hari Sabtu, saat Tentara Suriah mundur dan Assad meninggalkan negara itu untuk mencari suaka di Rusia.

Pemimpin HTS Abu Mohammed al-Jolani, mantan komandan Al-Qaeda, mengumumkan kemenangan dalam pernyataan yang disiarkan televisi pada hari Minggu, dengan menyatakan bahwa "masa depan adalah milik kita." Berbicara kepada TASS pada hari Minggu, seorang sumber Kremlin yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa pejabat Rusia "berhubungan dengan perwakilan oposisi bersenjata Suriah."

Perwakilan ini "telah menjamin keamanan pangkalan militer Rusia dan lembaga diplomatik di wilayah Suriah," kata sumber tersebut, seraya menambahkan bahwa "kami berharap dialog politik terus berlanjut atas nama kepentingan rakyat Suriah dan pengembangan hubungan bilateral antara Rusia dan Suriah."

Rusia melakukan intervensi dalam Perang Saudara Suriah pada tahun 2015, membantu Assad merebut kembali kendali negaranya dari ISIS (IS, sebelumnya ISIS), dan sejumlah besar milisi dan kelompok jihad yang disponsori asing.



Kali ini, Moskow tidak mengerahkan pasukan untuk menahan serangan HTS dan FSA, dengan Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa Assad telah memutuskan untuk melepaskan kekuasaan secara damai setelah melakukan pembicaraan rahasia dengan beberapa kelompok oposisi. "Rusia tidak berpartisipasi dalam negosiasi ini," kata kementerian tersebut.

Rusia mulai membangun Pangkalan Udara Khmeimim di dekat Latakia tak lama setelah memberikan bantuan kepada Assad pada tahun 2015. Fasilitas tersebut sejak saat itu digunakan oleh Angkatan Udara Rusia untuk melancarkan serangan terhadap ISIS dan kelompok teroris lainnya di Suriah, serta untuk mengangkut pasokan dan senjata ke negara tersebut.

Pangkalan Udara Khmeimim terletak sekitar 60 km dari fasilitas angkatan laut Rusia di Tartus, yang dibangun oleh Uni Soviet pada tahun 1971. Rusia menandatangani sewa selama 50 tahun untuk fasilitas tersebut pada tahun 2017, yang memberikan kedaulatan penuh kepada Moskow atas pangkalan tersebut dan memberikan izin kepada Angkatan Laut Rusia untuk menempatkan hingga 11 kapal di sana.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa kedua fasilitas tersebut telah disiagakan dengan sangat ketat selama pemberontak bergerak maju menuju Damaskus, tetapi "saat ini tidak ada ancaman serius terhadap keamanan mereka."
(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Ukraina: Rusia Melanggar...
Ukraina: Rusia Melanggar Gencatan Senjata Paskah Hampir 3.000 Kali
Putin Tiba-tiba Bersedia...
Putin Tiba-tiba Bersedia Berunding dengan Ukraina, Ada Apa?
3 Tujuan Rusia Menempatkan...
3 Tujuan Rusia Menempatkan Pesawat Tempur di Biak Papua
Rakyat Swiss Minta Pembelian...
Rakyat Swiss Minta Pembelian 36 Jet Tempur Siluman F-35 AS Dibatalkan, Ini Alasannya
Jerman Tak Siap Hadapi...
Jerman Tak Siap Hadapi Perang Dunia III Melawan Rusia, Ini Sebabnya
Media AS Sebut Kyiv...
Media AS Sebut Kyiv sebagai Wilayah Rusia, Ukraina Marah
Negara NATO Ini Klaim...
Negara NATO Ini Klaim Bakal Diinvasi Rusia Beberapa Tahun Lagi
Pernyataan Paus Fransiskus...
Pernyataan Paus Fransiskus Tentang Palestina
Terungkap! Menhan AS...
Terungkap! Menhan AS Hegseth Bagikan Informasi Rahasia Serang Yaman ke Istri dan Kakak
Rekomendasi
Raup Rp180 Juta per...
Raup Rp180 Juta per Bulan, Azlina Jadi Inspirasi Perempuan UMKM
Sahroni Sudah Lihat...
Sahroni Sudah Lihat Serangan ke Kejagung Sejak Buka Kasus-kasus Besar
Siswa SMKN 29 Jakarta...
Siswa SMKN 29 Jakarta Dilatih Keselamatan Kerja dan Kelestarian Lingkungan
Berita Terkini
Iran Siap Buat Program...
Iran Siap Buat Program Nuklirnya Lebih Transparan dengan Imbalan Pencabutan Sanksi
4 jam yang lalu
Trump Ingin Berunding...
Trump Ingin Berunding Langsung dengan Presiden China Xi Jinping
5 jam yang lalu
Mesir Kutuk Seruan Pemukim...
Mesir Kutuk Seruan Pemukim Israel untuk Mengebom Masjid Al-Aqsa dan Bangun Kuil Yahudi
6 jam yang lalu
Kata-kata Wasiat Paus...
Kata-kata Wasiat Paus Fransiskus tentang Gaza dan Genosida oleh Israel
7 jam yang lalu
3 Fakta Kabar Perceraian...
3 Fakta Kabar Perceraian Barack Obama dan Michelle yang Mengejutkan, Benarkah Pisah?
8 jam yang lalu
Apa yang Terjadi setelah...
Apa yang Terjadi setelah Seorang Paus Meninggal?
8 jam yang lalu
Infografis
128.000 Warga Israel...
128.000 Warga Israel Dukung Penghentian Genosida di Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved