Duterte: Mengapa AS Tak Kerahkan Kapal Perang Setop Pulau Buatan China?
A
A
A
MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte bertanya kepada Duta Besar Amerika Serikat (AS) Sung Kim, mengapa Washington tidak mengerahkan kapal perang untuk menghentikan pembangunan pulau buatan China di Laut China Selatan. Pulau itu dibangun di wilayah yang disengketakan Beijing dan Manila.
”Harusnya Amerika benar-benar mencegah masalah, sedari awal. Mengapa Anda tidak mengirimkan Armada ke-7 yang ditempatkan di sana, di Pasifik? Anda semestinya hanya putar balik dan pergi ke sana dan memberitahu mereka tepat di wajah mereka, hentikan,” kata Duterte dalam pidatonya hari Rabu, seperti dikutip dari AP, Kamis (30/3/2017).
Menurutnya, pertanyaan itu sudah dia ajukan kepada Duta Besar AS untuk Filipina Sung Kim pada pertemuan hari Senin di Kota Davao.
Dia mengatakan kepada Kim, bahwa dia terkejut dengan apa yang dia sebut AS tidak bertindak ketika surat kabar mulai menerbitkan foto-foto konstruksi landasan pacu China di pulau-pulau buatan di Laut China Selatan.
Sebagai tanggapan, Dubes Kim—yang tiba di Manila tahun lalu—mengatakan bahwa dia ditugaskan di tempat lain pada waktu itu. Oleh sebab itu, dia tidak bisa memberikan jawaban atas pertanyaan Duterte.
Presiden Filipina ini melanjutkan, bahwa dia tidak akan berperang melawan militer adidaya China yang telah bertindak membahayakan Manila.
”Hal pertama yang akan meledak jauh dari planet bumi ini adalah Palawan,” kata Duterte, mengacu pada provinsi di Filipina barat yang menghadap ke Laut China Selatan yang disengketakan. ”Semua deposito persenjataan dari Amerika, termasuk dari kami, ada di sana,” ujarnya.
Meskipun ada sengketa teritorial, Duterte telah mengulurkan tangan ke Beijing untuk memperbaiki hubungan. Dia pernah menyampaikan terima kasih kepada Presiden China Xi Jinping atas persahabatan baru antara kedua negara. Duterte memuji Presiden China itu dengan menyebutnya pemimpin yang sangat baik.
”Harusnya Amerika benar-benar mencegah masalah, sedari awal. Mengapa Anda tidak mengirimkan Armada ke-7 yang ditempatkan di sana, di Pasifik? Anda semestinya hanya putar balik dan pergi ke sana dan memberitahu mereka tepat di wajah mereka, hentikan,” kata Duterte dalam pidatonya hari Rabu, seperti dikutip dari AP, Kamis (30/3/2017).
Menurutnya, pertanyaan itu sudah dia ajukan kepada Duta Besar AS untuk Filipina Sung Kim pada pertemuan hari Senin di Kota Davao.
Dia mengatakan kepada Kim, bahwa dia terkejut dengan apa yang dia sebut AS tidak bertindak ketika surat kabar mulai menerbitkan foto-foto konstruksi landasan pacu China di pulau-pulau buatan di Laut China Selatan.
Sebagai tanggapan, Dubes Kim—yang tiba di Manila tahun lalu—mengatakan bahwa dia ditugaskan di tempat lain pada waktu itu. Oleh sebab itu, dia tidak bisa memberikan jawaban atas pertanyaan Duterte.
Presiden Filipina ini melanjutkan, bahwa dia tidak akan berperang melawan militer adidaya China yang telah bertindak membahayakan Manila.
”Hal pertama yang akan meledak jauh dari planet bumi ini adalah Palawan,” kata Duterte, mengacu pada provinsi di Filipina barat yang menghadap ke Laut China Selatan yang disengketakan. ”Semua deposito persenjataan dari Amerika, termasuk dari kami, ada di sana,” ujarnya.
Meskipun ada sengketa teritorial, Duterte telah mengulurkan tangan ke Beijing untuk memperbaiki hubungan. Dia pernah menyampaikan terima kasih kepada Presiden China Xi Jinping atas persahabatan baru antara kedua negara. Duterte memuji Presiden China itu dengan menyebutnya pemimpin yang sangat baik.
(mas)