250 Pengungsi Tenggelam di Laut Mediterania

Senin, 27 Maret 2017 - 04:24 WIB
250 Pengungsi Tenggelam di Laut Mediterania
250 Pengungsi Tenggelam di Laut Mediterania
A A A
ROMA - Lebih dari 250 migran asal Afrika diduga tenggelam di Laut Mediterania setelah kapal penyelamat menemukan lima jasad dekat dua perahu karet yang rusak. Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) siap siaga setelah kapal penyelamat Golfo Azzuro dikelola lembaga swadaya Spanyol Proactiva Open Arms melaporkan penemuan jasad dekat perahu karet yang tenggelam sebagian di lepas Pantai Libya.

“Kami berpikir tak ada penjelasan selain perahu karet itu sebelumnya penuh dengan orang. Terlihat jelas mereka tenggelam,” ungkap juru bicara Proactiva, Laura Lanuza pada kantor berita AFP.

Lanuza menambahkan, perahu karet itu biasa digunakan para penyelundup manusia. Setiap kapal biasanya mengangkut 120-140 migran. “Selama setahun kami tidak pernah melihat perahu karet yang tidak penuh penumpang,” ujarnya. Dia menjelaskan, jasad yang ditemukan merupakan pria Afrika berusia sekitar 16 dan 25 tahun. Mereka tenggelam sekitar 24 jam sebelumnya.

Para korban ditemukan saat fajar kemarin di perairan utara Pelabuhan Sabrata, Libia, menurut staf medis kapal penyelamat. Direktur UNHCR Biro Eropa Vincent Cochetel menyatakan, kapal penyelamat itu berpatroli di wilayah yang menjadi jalur pengungsian melalui laut tersebut.

Meski kondisi laut saat musim dingin sangat ganas, para migran berangkat dari Libia menggunakan perahu karet yang dioperasikan para penyelundup manusia.

Aktivitas penyelundupan manusia itu semakin meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Sebagian besar pengungsi menuju Eropa untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Pada akhir pekan lalu, kapal penyelamat asal Italia menolong hampir 6.000 imigran. Hampir 22.000 pengungsi telah diselamatkan oleh otoritas perairan Italia sejak awal 2017.

Meningkatnya jumlah pengungsi yang melintasi laut Mediterania itu karena kondisi yang semakin buruk di Libia. Selain itu ada kekhawatiran rute laut ke Eropa akan segera ditutup bagi penyelundupan manusia. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan sedikitnya 440 migran tewas saat berupaya melintasi laut dari Libia ke Italia sejak awal 2017.

Badan pengungsi PBB memperkirakan total kematian migran saat melintasi Mediterania sekitar 600 jiwa. Data tersebut jauh lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya berdasarkan jasad yang ditemukan dan pengakuan para korban selamat.

Meski risikonya sangat fatal, para migran tetap berupaya mencapai Eropa dan memanfaatkanjasapara penyelundupmanusia. Lebih dari setengah juta pengungsi menuju Italia antara tahun 2013 dan akhir tahun lalu. Jika tren ini terus bertahan, sebanyak 250.000 pengungsi tambahan diperkirakan masuk tahun ini ke Italia. Mereka akan ditampung di sejumlah fasilitas pencari suaka.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6370 seconds (0.1#10.140)