Kremlin Tanggapi Sinis Sidang Kongres AS
A
A
A
MOSKOW - Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengomentari sidang pertama Kongres Amerika Serikat (AS) terkait dugaan campur tangan Rusia dalam pemilu 2016. Menurutnya, peserta sidang telah terbawa suasana dan mencoba mencari bukti untuk membuktikan tuduhan mereka.
Sebelumnya, Komite Intelijen Kongres AS memanggil Direktur FBI James Comet dan Direktur NSA Michael Rogers. Keduanya dipanggil untuk didengar pendapatnya terkait dugaan intervensi Rusia dalam pemilihan presiden AS.
"Tampaknya para peserta sidang terbawa dalam situasi. Mereka berusaha mencari konfirmasi dari kesimpulan mereka sendiri, mereka tidak bisa melakukan ini, menemukan bukti dan semuanya sudah cukup," kata Peskov seperti dikutip dari Sputniknews, Selasa (21/3/2017).
Selain itu, Peskov menolak untuk mengomentari penilaian Direktur FBI James Comey yang menyimpulkan Donald Trump adalah calon harapan Rusia untuk menghadapi Hillary Clinton. "Ini lebih dari diskusi internal permanen di AS, dan kami hanya ingin menjadi penonton di sela-sela diskusi yang sia-sia," katanya.
Peskov menambahkan bahwa sidang Kongres AS tidak memberikan kontribusi pada pengembangan hubungan bilateral. "Sudah pasti, hal itu hampir tidak bisa dianggap sebagai kontribusi konstruktif bagi perkembangan hubungan bilateral," tegas Peskov.
Rusia,termasuk juru bicara Kremlin, telah berulang kali membantah tuduhan dugaan peran Rusia dalam pemilihan AS. Rusia menilai tudingan tersebut tidak beralasan dan kurang bukti.
Selama pertemuan dengan Kongres AS, baik Comey dan Rogers mengulangi kesimpulan tertulis dalam laporan intelijan AS yang dirilis pada bulan Januari lalu. Mereka juga menegaskan bahwa Rusia dengan cara apapun tidak mempengaruhi hasil penghitungan suara di AS.
Sebelumnya, Komite Intelijen Kongres AS memanggil Direktur FBI James Comet dan Direktur NSA Michael Rogers. Keduanya dipanggil untuk didengar pendapatnya terkait dugaan intervensi Rusia dalam pemilihan presiden AS.
"Tampaknya para peserta sidang terbawa dalam situasi. Mereka berusaha mencari konfirmasi dari kesimpulan mereka sendiri, mereka tidak bisa melakukan ini, menemukan bukti dan semuanya sudah cukup," kata Peskov seperti dikutip dari Sputniknews, Selasa (21/3/2017).
Selain itu, Peskov menolak untuk mengomentari penilaian Direktur FBI James Comey yang menyimpulkan Donald Trump adalah calon harapan Rusia untuk menghadapi Hillary Clinton. "Ini lebih dari diskusi internal permanen di AS, dan kami hanya ingin menjadi penonton di sela-sela diskusi yang sia-sia," katanya.
Peskov menambahkan bahwa sidang Kongres AS tidak memberikan kontribusi pada pengembangan hubungan bilateral. "Sudah pasti, hal itu hampir tidak bisa dianggap sebagai kontribusi konstruktif bagi perkembangan hubungan bilateral," tegas Peskov.
Rusia,termasuk juru bicara Kremlin, telah berulang kali membantah tuduhan dugaan peran Rusia dalam pemilihan AS. Rusia menilai tudingan tersebut tidak beralasan dan kurang bukti.
Selama pertemuan dengan Kongres AS, baik Comey dan Rogers mengulangi kesimpulan tertulis dalam laporan intelijan AS yang dirilis pada bulan Januari lalu. Mereka juga menegaskan bahwa Rusia dengan cara apapun tidak mempengaruhi hasil penghitungan suara di AS.
(ian)