Diduga Kontak dengan Rusia, Jaksa Agung AS Jeff Sessions Mundur
A
A
A
WASHINGTON - Jaksa Agung Amerika Serikat (AS) Jeff Sessions mengundurkan diri di tengah penyelidikan terkait dugaan bahwa dirinya melakukan kontak dengan pejabat Rusia. Kontak itu untuk menguntungkaan tim kampanye Donald Trump saat pemilu AS November lalu.
Sebuah bocoran dokumen yang sedang diinvestigasi menyebut Sessions bertemu dua kali dengan Duta Besar Rusia Sergey Kislyak sebelum pemilu presiden AS. Pertemuan itu, diduga terkait dengan jaringan tim kampanye Donald Trump.
Badan-badan intelijen di AS menuduh Rusia berusaha untuk campur tangan dalam pemilu AS, yakni untuk membantu Trump memenangkan perebutan kursi kepresidenan. Sessions mengatakan keputusannya untuk mengundurkan diri sudah tepat.
Kontak Sessions dengan diplomat Rusia juga dikonfirmasi dalam sidang Komite Kehakiman Senat AS. Sessions ditanya oleh Senator Al Franken apakah tim kampanye Trump telah berhubungan dengan para pejabat Rusia. Sessions lantas menjawab, ”Saya telah dihubungi sebagai pengganti pada satu atau dua kesempatan dalam kampanye itu dan saya tidak memiliki komunikasi dengan Rusia.”
Dalam konferensi pers, Sessions menyerang media yang menyebutnya sudah berbohong.”Biarkan saya menjelaskan, saya tidak pernah melakukan pertemuan dengan operator Rusia atau perantara Rusia terkait kampanye Trump,” katanya.
“Gagasan bahwa saya adalah bagian dari ‘pertukaran informasi selama kampanye antara pengganti (anggota tim kampanye) Trump dan perantara pemerintah Rusia benar-benar palsu. Itu adalah pertanyaan yang bisa saya tanggapi,” ujarnya, mengacu pada pertanyaan senator kepadanya dalam sidang.
“Jawaban saya untuk pertanyaan Senator Franken jujur dan benar seperti yang saya ketahui pada saat itu,” imbuh dia. Dia berniat menulis pesan kepada Komite Kehakiman Senat AS pada hari ini untuk menjelaskan kesaksiannya, seperti dikutip IB Times, Jumat (3/3/2017).
Sebuah bocoran dokumen yang sedang diinvestigasi menyebut Sessions bertemu dua kali dengan Duta Besar Rusia Sergey Kislyak sebelum pemilu presiden AS. Pertemuan itu, diduga terkait dengan jaringan tim kampanye Donald Trump.
Badan-badan intelijen di AS menuduh Rusia berusaha untuk campur tangan dalam pemilu AS, yakni untuk membantu Trump memenangkan perebutan kursi kepresidenan. Sessions mengatakan keputusannya untuk mengundurkan diri sudah tepat.
Kontak Sessions dengan diplomat Rusia juga dikonfirmasi dalam sidang Komite Kehakiman Senat AS. Sessions ditanya oleh Senator Al Franken apakah tim kampanye Trump telah berhubungan dengan para pejabat Rusia. Sessions lantas menjawab, ”Saya telah dihubungi sebagai pengganti pada satu atau dua kesempatan dalam kampanye itu dan saya tidak memiliki komunikasi dengan Rusia.”
Dalam konferensi pers, Sessions menyerang media yang menyebutnya sudah berbohong.”Biarkan saya menjelaskan, saya tidak pernah melakukan pertemuan dengan operator Rusia atau perantara Rusia terkait kampanye Trump,” katanya.
“Gagasan bahwa saya adalah bagian dari ‘pertukaran informasi selama kampanye antara pengganti (anggota tim kampanye) Trump dan perantara pemerintah Rusia benar-benar palsu. Itu adalah pertanyaan yang bisa saya tanggapi,” ujarnya, mengacu pada pertanyaan senator kepadanya dalam sidang.
“Jawaban saya untuk pertanyaan Senator Franken jujur dan benar seperti yang saya ketahui pada saat itu,” imbuh dia. Dia berniat menulis pesan kepada Komite Kehakiman Senat AS pada hari ini untuk menjelaskan kesaksiannya, seperti dikutip IB Times, Jumat (3/3/2017).
(mas)