ISIS Ancam Serang China, Tumpahkan Darah Seperti Sungai

Jum'at, 03 Maret 2017 - 00:21 WIB
ISIS Ancam Serang China, Tumpahkan Darah Seperti Sungai
ISIS Ancam Serang China, Tumpahkan Darah Seperti Sungai
A A A
BEIJING - ISIS merilis sebuah video dari etnis Muslim China Uighur mengancam untuk kembali ke rumah dan menumpahkan darah seperti sungai. Ancaman itu dikeluarkan salah satu anggota ISIS sebelum mengeksekusi seseorang yang diduga informan.

"Oh, Anda China yang tidak mengerti apa yang dikatakan orang! Kami adalah prajurit dari kekhalifahan, dan kami akan datang kepada Anda untuk menjelaskan kepada Anda dengan lidah senjata kami, untuk menumpahkan darah seperti sudang dan membalas yang tertindas," bunyi ancaman yang diterjemahkan oleh kelompok intelijen SITE.

Dalam video berdurasi 30 menit itu, ISIS juga memasukkan gambar kondisi etnis minoritas Uighur di provinsi Xinjiang termasuk polisi China di jalanan seperti dikutip dari Independent, Jumat (3/3/2017).

Ancaman itu pun di jawab pemerintah China. Lewat Kementerian Luar Negerinya, China mengatakan ingin bekerja sama dengan masyarakat internasional untuk memerangi militan Uighur. China khawatir etnis Uighur telah pergi ke Suriah dan Irak untuk berjuang dengan kelompok militan di sana. Mereka pergi secara ilegal melalui Asia Tenggara dan Turki.

ISIS sebelumnya merilis lagu propaganda dalam bahasa Mandarin dengan harapan dapat merekrut Muslim China. Kelompok ini mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan seorang sandera China pada tahun 2015, menggarisbawahi kekhawatiran China tentang Uighur dengan mengatakan mereka turut berperang di Timur Tengah.

Ratusan orang telah tewas di Xinjiang dalam beberapa tahun terakhir, sebagian besar dalam kerusuhan antara suku Uighur dan mayoritas etnis Han China. Pemerintah China menyalahkan kerusuhan ini kepada militan Islam.

Pemerintah China mengatakan militan asing telah menimbulkan ketegangan di Xinjiang. Beijing mengatakan menghadapi kampanye oleh kelompok separatis yang ingin mendirikan sebuah negara merdeka yang disebut Turkestan Timur.

Namun, banyak kelompok hak asasi dan warga China di pengasingan yang meragukan keberadaan kelompom militan yang koheren di Xinjiang. Mereka mengatakan etnis Uighur marah terhadap kebijakan represif China yang memantik kerusuhan tersebut.

Cina menyangkal setiap penindasan di Xinjiang.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4791 seconds (0.1#10.140)