Pasukan NATO Asal Jerman Tiba di Lithuania
A
A
A
VINIUS - Gelombang pertama dari empat batalyon NATO telah tiba di sebuah pangkalan militer di Eropa Timur dekat perbatasan Rusia. NATO mengatakan keberadaan pasukannya untuk mencegah agresi Rusia di wilayah tersebut.
Ratusan tentara Jerman tiba di pangkalan militer Rukla di Lithuania, Selasa kemarin. Nantinya mereka akan dikerahkan sekitar 100 kilometer dari perbatasan Rusia seperti dikutip dari laman Russia Today, Rabu (8/2/2017).
Pasukan Jerman ini akan bergabung dengan pasukan asal Belgia, Belanda, dan Prancis yang dijadwalkan akan bergabung nanti. Batalion ini akan mencapai kekuatan penuh, sekitar 1.200 tentara, pada bulan Maret mendatang.
Berbicara di pangkalan militer Rukla, Presiden Lithuania Dalia Grybauskaite berbicara tentang tindakan agresif di wilayahnya. Sedangkan Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen mengatakan ia tidak lagi "meragukan" komitmen Washington untuk NATO.
"Setelah apa yang kita diskusikan, saya tidak ragu tentang keyakinan yang mendalam akan pentingnya NATO dan komitmen Amerika terhdap NATO untuk apa yang telah kita sepakati," kaya von der Leyen yang sempat melakukan percakapan dengan Menteri Pertahanan AS, James Mattis, via telepon.
Selain Jerman, akhir tahun ini, tiga batalion lain yang dipimpin oleh Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat (AS) juga akan dikerahkan ke Estonia, Latvia, dan Polandia. Masing-masing kontingen ini akan di rotasi setiap enam bulan.
Ratusan tentara Jerman tiba di pangkalan militer Rukla di Lithuania, Selasa kemarin. Nantinya mereka akan dikerahkan sekitar 100 kilometer dari perbatasan Rusia seperti dikutip dari laman Russia Today, Rabu (8/2/2017).
Pasukan Jerman ini akan bergabung dengan pasukan asal Belgia, Belanda, dan Prancis yang dijadwalkan akan bergabung nanti. Batalion ini akan mencapai kekuatan penuh, sekitar 1.200 tentara, pada bulan Maret mendatang.
Berbicara di pangkalan militer Rukla, Presiden Lithuania Dalia Grybauskaite berbicara tentang tindakan agresif di wilayahnya. Sedangkan Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen mengatakan ia tidak lagi "meragukan" komitmen Washington untuk NATO.
"Setelah apa yang kita diskusikan, saya tidak ragu tentang keyakinan yang mendalam akan pentingnya NATO dan komitmen Amerika terhdap NATO untuk apa yang telah kita sepakati," kaya von der Leyen yang sempat melakukan percakapan dengan Menteri Pertahanan AS, James Mattis, via telepon.
Selain Jerman, akhir tahun ini, tiga batalion lain yang dipimpin oleh Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat (AS) juga akan dikerahkan ke Estonia, Latvia, dan Polandia. Masing-masing kontingen ini akan di rotasi setiap enam bulan.
(ian)