Diancam Sanksi oleh Amerika, Iran Balas Meledek

Jum'at, 03 Februari 2017 - 17:23 WIB
Diancam Sanksi oleh Amerika, Iran Balas Meledek
Diancam Sanksi oleh Amerika, Iran Balas Meledek
A A A
TEHERAN - Pemerintah Iran tidak takut dengan ancaman penjatuhan sanksi oleh pemerintah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait uji tembak rudal balistik. Pemerintah Iran, pada Jumat (3/2/2017) justru membalas ancaman itu dengan meledek pemerintah Trump.

Para pejabaat pemerintah Iran mengatakan bahwa negara mereka tidak akan tunduk pada ancaman AS. Para pejabat Teheran ini lantas meledek dengan menyebut ancaman sanksi berasal dari “orang-orang yang tidak berpengalaman”.

Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan ancaman dari pemerintah Trump “tidak berdasar, berulang-ulang dan provokatif”.

“Berterima kasihlah pada Iran karena melanjutkan untuk melawan terorisme,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Ghasemi. Dia menambahkan bahwa AS semestinya fokus membantu memerangi terorisme.

Ghasemi lantas membela uji tembak rudal balistik yang menjadi hak negaranya. “Kami menekankan pada posisi prinsip Iran, melakukan (uji coba) rudal balistik Iran apa pun itu sesuai dengan hak dan kewajiban internasional Iran guna mempertahankan diri dan tidak memerlukan izin (negara lain) untuk uji rudal balistik kami,” ujarnya, seperti dikutip IB Times.

“(Uji coba rudal balistik) tidak bertentangan dengan resolusi (Dewan Keamanan PBB) dan kami mengutuk komentar yang dibuat oleh beberapa negara yang bermotif politik,” lanjut Ghasemi.

Sebelumnya, CBS News, mengutip pejabat pemerintah AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan, sanksi terhadap Iran akan segera dijatuhkan. Sanksi tersebut diperkirakan akan berdampak terhadap puluhan individu, perusahaan, serta badan pemerintahan Iran.

Ancaman sanksi dari AS ini menyusul peringatan keras dari ajudan Presiden Donald Trump, Michael Flynn. Menurut Flynn, Iran mendapat peringatan keras karena tindakan provokasi berupa peluncuran rudal balistik di luar Kota Semnan. ”Iran terus mengancam teman dan sekutu AS di wilayah (Timur Tengah),” tegas Flynn.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6989 seconds (0.1#10.140)