Duterte Berharap Rusia Jadi Sekutu dan Pelindung Filipina
A
A
A
MANILA - Presiden Filipina, Riodrigo Duterte berharap Moskow akan menjadi sekutu dan pelindung negaranya. Ia mengatakan hal itu saat mengunjungi salah satu dari dua kapal perang Rusia yang mengunjungi Manila selama empat hari.
Pernyataan Duterte ini datang sehari setelah duta besar Rusia mengatakan negaranya siap untuk memasok Filipina dengan senjata canggih dan bertujuan untuk menjadi teman dekat.
Baca juga:
Rusia Tawari Filipina Senjata Canggih, AS Klaim Tak Terganggu
"Kami menyambut baik teman-teman Rusia kita. Setiap kali Anda ingin dermaga di sini untuk apa pun, untuk bermain, untuk mengisi kembali persediaan, atau mungkin menjadi sekutu untuk melindungi kami," kata Duterte sambil menjabat tangan Laksaman Eduard Mikhailov, kepala rombongan Angkatan Laut Armada Pasifik Rusia.
Kunjungan oleh kapal perang Rusia ini adalah kontak resmi pertama antar Angkatan Laut kedua negara. Mikhailov pada Selasa lalu mengatakan ingin mengadakan latihan maritim dengan Filipina untuk membantu memerangi terorisme dan pembajakan seperti dikutip dari Asian Correspondent, Jumat (6/1/2016).
Bulan lalu, Duterte mengutus Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan ke Moskow untuk membahas penawaran pembelian senjata. Hal itu dilakukan setelah seorang senator Amerika Serikat (AS) mengatakan akan memblokir penjualan 26 ribu senapan serbu ke Filipina karena khawatir jumlah korban perang narkoba di Filipina terus meningkat.
Pernyataan Duterte ini datang sehari setelah duta besar Rusia mengatakan negaranya siap untuk memasok Filipina dengan senjata canggih dan bertujuan untuk menjadi teman dekat.
Baca juga:
Rusia Tawari Filipina Senjata Canggih, AS Klaim Tak Terganggu
"Kami menyambut baik teman-teman Rusia kita. Setiap kali Anda ingin dermaga di sini untuk apa pun, untuk bermain, untuk mengisi kembali persediaan, atau mungkin menjadi sekutu untuk melindungi kami," kata Duterte sambil menjabat tangan Laksaman Eduard Mikhailov, kepala rombongan Angkatan Laut Armada Pasifik Rusia.
Kunjungan oleh kapal perang Rusia ini adalah kontak resmi pertama antar Angkatan Laut kedua negara. Mikhailov pada Selasa lalu mengatakan ingin mengadakan latihan maritim dengan Filipina untuk membantu memerangi terorisme dan pembajakan seperti dikutip dari Asian Correspondent, Jumat (6/1/2016).
Bulan lalu, Duterte mengutus Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan ke Moskow untuk membahas penawaran pembelian senjata. Hal itu dilakukan setelah seorang senator Amerika Serikat (AS) mengatakan akan memblokir penjualan 26 ribu senapan serbu ke Filipina karena khawatir jumlah korban perang narkoba di Filipina terus meningkat.
(ian)