Filipina Beli Rudal Jelajah Supersonik BrahMos India Rp5,3 Triliun
loading...
A
A
A
NEW DELHI - Filipina telah menjadi pelanggan asing pertama untuk rudal jelajah supersonik BrahMos , misil proyek patungan India dan Rusia. Kontrak pembelian senjata anti-kapal ini sebesar USD374.962.000 atau lebih dari Rp5,3 triliun.
Manila resmi menerbitkan "Notice of Award" untuk produsen rudal; BrahMos Aerospace Ltd, yang memintanya untuk menandatangani kontrak.
"Proposal BrahMos Aerospace Pvt Ltd untuk proyek akuisisi sistem rudal anti-kapal berbasis pantai untuk Angkatan Laut Filipina, dengan proposal harga yang sesuai sebesar USD374,962 juta, dengan ini diterima," bunyi pemberitahuan tertanggal 31 Desember 2021 yang dikeluarkan oleh Departemen Pertahanan Nasional Filipina, seperti dikutip Sputniknews, Jumat (14/1/2022).
Varian ekspor BrahMos yang diluncurkan kapal memiliki jangkauan tempur 290 km. Senjata ini sesuai untuk angkatan bersenjata Filipina yang bisa mencakup semua target permukaan di sebagian besar perairan teritorialnya.
Filipina memiliki sengketa teritorial dengan China atas Laut China Selatan. Manila memenangkan sengketa di pengadilan PBB pada tahun 2013, namun Beijing menolak mengakui putusan tersebut.
India baru-baru ini menawarkan Filipina kredit senilai USD100 juta untuk memperoleh sistem rudal canggih tersebut.
Filipina juga berencana untuk membeli dua baterai sistem rudal BrahMos berbasis darat di bawah program modernisasi angkatan bersenjata 2018-2022.
India juga telah menegosiasikan penjualan rudal BrahMos dengan lebih dari selusin negara, termasuk Thailand, Indonesia, Mesir, dan Vietnam.
BrahMos, yang memiliki arsitektur jaringan sentris dan beberapa lintasan, dapat menghancurkan target dengan kecepatan tiga kalinya kecepatan suara.
Manila resmi menerbitkan "Notice of Award" untuk produsen rudal; BrahMos Aerospace Ltd, yang memintanya untuk menandatangani kontrak.
"Proposal BrahMos Aerospace Pvt Ltd untuk proyek akuisisi sistem rudal anti-kapal berbasis pantai untuk Angkatan Laut Filipina, dengan proposal harga yang sesuai sebesar USD374,962 juta, dengan ini diterima," bunyi pemberitahuan tertanggal 31 Desember 2021 yang dikeluarkan oleh Departemen Pertahanan Nasional Filipina, seperti dikutip Sputniknews, Jumat (14/1/2022).
Varian ekspor BrahMos yang diluncurkan kapal memiliki jangkauan tempur 290 km. Senjata ini sesuai untuk angkatan bersenjata Filipina yang bisa mencakup semua target permukaan di sebagian besar perairan teritorialnya.
Filipina memiliki sengketa teritorial dengan China atas Laut China Selatan. Manila memenangkan sengketa di pengadilan PBB pada tahun 2013, namun Beijing menolak mengakui putusan tersebut.
India baru-baru ini menawarkan Filipina kredit senilai USD100 juta untuk memperoleh sistem rudal canggih tersebut.
Filipina juga berencana untuk membeli dua baterai sistem rudal BrahMos berbasis darat di bawah program modernisasi angkatan bersenjata 2018-2022.
India juga telah menegosiasikan penjualan rudal BrahMos dengan lebih dari selusin negara, termasuk Thailand, Indonesia, Mesir, dan Vietnam.
BrahMos, yang memiliki arsitektur jaringan sentris dan beberapa lintasan, dapat menghancurkan target dengan kecepatan tiga kalinya kecepatan suara.
(min)