Perpanjang Sanksi, Iran Sebut AS Langgar Perjanjian Nuklir
A
A
A
TEHERAN - Keputusan Senat Amerika Serikat (AS) untuk memperpanjang Iran Sanctions Act (ISA) selama 10 tahun mendapat tanggapan dari Teheran. Iran menyebut AS tidak bisa diandalkan untuk bertindak sesuai dengan komitmennya.
Iran telah bersumpah akan membalas keputusan AS tersebut dengan mengatakan hal itu melanggar kesepakatan nuklir bersama enam negara besar. Kesepakatan itu untuk mengekang program nuklir Iran dengan imbalan pencabutan sanksi keuangan internasional.
Baca juga:
AS Perpanjang Sanksi 10 Tahun, Iran Ancam Membalas
"Untuk masyarakat dunia, perpanjangan sanksi terhadap Iran menunjukkan pemerintah AS tidak dapat diandalkan. Tindakan AS tidak sesuai dengan komitmennya," kata Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (3/12/2016).
Para pejabat AS mengatakan perpanjangan ISA tidak akan melanggar perjanjian nuklir. Anggota parlemen AS juga mengatakan ISA akan memudahkan sanksi untuk cepat berlaku kembali jika Iran melakukan tindakan yang bertentangan dengan kesepakatan nuklir.
Tapi kepala energi nuklir Iran yang memainkan peran sentral dalam kesepakatan nuklir, Ali Akbar Salehi, menggambarkan ekstensi sanksi sebagai "pelanggaran yang jelas" jika diterapkan.
Iran telah bersumpah akan membalas keputusan AS tersebut dengan mengatakan hal itu melanggar kesepakatan nuklir bersama enam negara besar. Kesepakatan itu untuk mengekang program nuklir Iran dengan imbalan pencabutan sanksi keuangan internasional.
Baca juga:
AS Perpanjang Sanksi 10 Tahun, Iran Ancam Membalas
"Untuk masyarakat dunia, perpanjangan sanksi terhadap Iran menunjukkan pemerintah AS tidak dapat diandalkan. Tindakan AS tidak sesuai dengan komitmennya," kata Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (3/12/2016).
Para pejabat AS mengatakan perpanjangan ISA tidak akan melanggar perjanjian nuklir. Anggota parlemen AS juga mengatakan ISA akan memudahkan sanksi untuk cepat berlaku kembali jika Iran melakukan tindakan yang bertentangan dengan kesepakatan nuklir.
Tapi kepala energi nuklir Iran yang memainkan peran sentral dalam kesepakatan nuklir, Ali Akbar Salehi, menggambarkan ekstensi sanksi sebagai "pelanggaran yang jelas" jika diterapkan.
(ian)