Kurang Dukungan, Ethiopia Tarik Pasukannya dari Somalia
A
A
A
ADDIS ABABA - Ethiopia telah menarik pasukannya dari Somalia di mana mereka tengah memerangi militan Islam. Kurangnya dukungan internasional diduga menjadi penyebab penarikan pasukan negara di tanduk Afrika itu. Pasalnya, Uni Eropa belum lama ini memotong pendanaan untuk pasukan asing.
Ethiopia merupakan penyumbang utama tentara ke AMISOM, misi Uni Afrika di negara ini. Baru-baru ini, negara itu menarik pasukannya dari sejumlah basis di Somalia yang dengan cepat diduduki oleh militan Al-Shabaab. Para pejabat di wilayah Bakol Somalia mengatakan bahwa beberapa warga sudah melarikan diri dari daerah itu sejak pasukan Ethiopia ditarik. Mereka takut dengan kehadiran Al-Shabaab, yang merupakan bagian dari Al-Qaeda.
Namun Menteri Komunikasi Ethiopia, Getachew Reda mengatakan, pasukan yang ditarik dari barat daya bukan bagian dari AMISOM. "Ini adalah kumpulan terpisah yang dikerahkan untuk memberikan dukungan bagi AMISOM dan angkatan bersenjata Somalia," kata Getachew seperti dikutip dari BBC, Rabu (26/10/2016).
Getachew juga membantah laporan yang menyatakan bahwa penarikan pasukan tersebut terkait dengan kerusahan di dalam negeri yang menyebabkan diberlakukannya keadaan darurat. Ia menegaskan bahwa tentara yang ada cukup untuk menangani hal tersebut. Ia mengatakan, meski ditarik, pasukan Ethiopia tetap dalam posisi sedia.
"Masyarakat internasional memiliki tanggung jawab baik untuk melatih atau untuk mendukung Tentara Nasional Somalia," katanya. Dia melanjutkan untuk memperingatkan bahwa ketidakpedulian hanya akan membuka jalan bagi pengambilalihan oleh al-Shabab.
Uni Eropa adalah penyumbang utama pendanaan untuk Amisom. Tapi itu mengumumkan pada bulan Juni bahwa dana untuk misi akan berkurang sebesar 20%. Ethiopia bukanlah penyedia pertama pasukan di Somalia untuk mengeluh tentang kurangnya dukungan internasional. Burundi, Uganda dan Djibouti, yang juga berkontribusi terhadap Amisom, telah membuat keluhan serupa di masa lalu, katanya.
Ethiopia merupakan penyumbang utama tentara ke AMISOM, misi Uni Afrika di negara ini. Baru-baru ini, negara itu menarik pasukannya dari sejumlah basis di Somalia yang dengan cepat diduduki oleh militan Al-Shabaab. Para pejabat di wilayah Bakol Somalia mengatakan bahwa beberapa warga sudah melarikan diri dari daerah itu sejak pasukan Ethiopia ditarik. Mereka takut dengan kehadiran Al-Shabaab, yang merupakan bagian dari Al-Qaeda.
Namun Menteri Komunikasi Ethiopia, Getachew Reda mengatakan, pasukan yang ditarik dari barat daya bukan bagian dari AMISOM. "Ini adalah kumpulan terpisah yang dikerahkan untuk memberikan dukungan bagi AMISOM dan angkatan bersenjata Somalia," kata Getachew seperti dikutip dari BBC, Rabu (26/10/2016).
Getachew juga membantah laporan yang menyatakan bahwa penarikan pasukan tersebut terkait dengan kerusahan di dalam negeri yang menyebabkan diberlakukannya keadaan darurat. Ia menegaskan bahwa tentara yang ada cukup untuk menangani hal tersebut. Ia mengatakan, meski ditarik, pasukan Ethiopia tetap dalam posisi sedia.
"Masyarakat internasional memiliki tanggung jawab baik untuk melatih atau untuk mendukung Tentara Nasional Somalia," katanya. Dia melanjutkan untuk memperingatkan bahwa ketidakpedulian hanya akan membuka jalan bagi pengambilalihan oleh al-Shabab.
Uni Eropa adalah penyumbang utama pendanaan untuk Amisom. Tapi itu mengumumkan pada bulan Juni bahwa dana untuk misi akan berkurang sebesar 20%. Ethiopia bukanlah penyedia pertama pasukan di Somalia untuk mengeluh tentang kurangnya dukungan internasional. Burundi, Uganda dan Djibouti, yang juga berkontribusi terhadap Amisom, telah membuat keluhan serupa di masa lalu, katanya.
(ian)