Pantau Pemilu AS, Diplomat Rusia Diancam Akan Dipidana
A
A
A
WASHINGTON - Diplomat Rusia di Amerika Serikat (AS) telah diancam oleh para pejabat AS dengan tuntutan pidana jika mereka mencoba untuk memantau pemilihan Presiden dan Kongres mendatang di TPS. Begitu bunyi pernyataan yang dikeluarkan oleh Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia di Washington.
Menurut misi diplomatik Rusia belum mengajukan permintaan resmi untuk memantau pemilu yang akan berlangsung pada 8 November mendatang. "Kami belum mengajukan permintaan apapun kepada Departemen Luar Negeri terkait pemantauan pemilu," bunyi pernyataan itu.
"Sebagai rasa hormat misi diplomatik kami, kami akan mengirimkan informasi mengenai niatan kami kepada Departemen Luar Negeri," sambung pernyataan itu disitat dari Russia Today, Minggu (23/10/2016).
Dalam pernyataannya, Kedubes Rusia menyatakan telah mengulurkan tangan untuk beberapa komisi pemilu lokal untuk mengetahui prosedur pemilihan di AS tetapi mendapatkan respon negatif. Para diplomat bahkan diancam dengan tindakan hukum. "Kami kebanyakan menerima tanggapan negatif, termasuk ancaman terkait kepentingan dan kehadiran kami di TPS dapat dilihat sebagai tindakan kriminal," kata Kedubes Rusia.
Sebelumnya media AS melaporkan bahwa negara bagian AS seperti Texas, Oklahoma dan Lousiana dilaporkan telah menerima pernyataan terkait pemilu dari Moskow. Meskipun tidak menyebut negara bagian mana dari AS, Kedubes Rusia mencatat beberapa otoritas lokal mengkoordinasikan keputusan negatifnya dengan pemerintah federal.
Sebelumnya, juru bicara Departemen Luar Negeri AS John Kirby menyatakan AS terbuka untuk Moskow mengamati pemilu sebagai bagian dari misi Organisasi Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE). Namun sejauh ini Moskow membantah telah mengajukan permintaan ke OSCE.
Baca juga:
Oklahoma Tolak Permintaan Rusia Pantau Pemilu
Menurut misi diplomatik Rusia belum mengajukan permintaan resmi untuk memantau pemilu yang akan berlangsung pada 8 November mendatang. "Kami belum mengajukan permintaan apapun kepada Departemen Luar Negeri terkait pemantauan pemilu," bunyi pernyataan itu.
"Sebagai rasa hormat misi diplomatik kami, kami akan mengirimkan informasi mengenai niatan kami kepada Departemen Luar Negeri," sambung pernyataan itu disitat dari Russia Today, Minggu (23/10/2016).
Dalam pernyataannya, Kedubes Rusia menyatakan telah mengulurkan tangan untuk beberapa komisi pemilu lokal untuk mengetahui prosedur pemilihan di AS tetapi mendapatkan respon negatif. Para diplomat bahkan diancam dengan tindakan hukum. "Kami kebanyakan menerima tanggapan negatif, termasuk ancaman terkait kepentingan dan kehadiran kami di TPS dapat dilihat sebagai tindakan kriminal," kata Kedubes Rusia.
Sebelumnya media AS melaporkan bahwa negara bagian AS seperti Texas, Oklahoma dan Lousiana dilaporkan telah menerima pernyataan terkait pemilu dari Moskow. Meskipun tidak menyebut negara bagian mana dari AS, Kedubes Rusia mencatat beberapa otoritas lokal mengkoordinasikan keputusan negatifnya dengan pemerintah federal.
Sebelumnya, juru bicara Departemen Luar Negeri AS John Kirby menyatakan AS terbuka untuk Moskow mengamati pemilu sebagai bagian dari misi Organisasi Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE). Namun sejauh ini Moskow membantah telah mengajukan permintaan ke OSCE.
Baca juga:
Oklahoma Tolak Permintaan Rusia Pantau Pemilu
(ian)