Thailand Berduka untuk Almarhum Raja Bhumibol
A
A
A
BANGKOK - Negeri Gajah Putih Thailand berduka setelah raja mereka yang telah memerintah selama 70 tahun, Bhuminol Adulyadej, mangkat. Saat kabar kematiannya diumumkan oleh Biro Rumah Tangga Istana pada Kamis (13/10/2016) malam, hanya butuh beberapa detik untuk berita beredar dan memberikan dampak yang luar biasa.
Seperti dikutip dari laman Channel News Asia, tepat di depan rumah sakit Siriraj yang menjadi lokasi Raja Bhumibol menjalani perawatan, terdengar suara tangis. Gelombang kesedihan melanda lebih dari 1.000 warga Thailand yang berkumpul di kompleks rumah sakit yang berharap sang raja bisa sembuh kembali.
Banyak dari mereka seperti tidak percaya akan kebenaran kabar yang selama ini mereka takutkan. Banyak dari mereka berlutut dan menangis. Sementara yang lainya meletakkan tangan mereka dengan gemetar di ata hati mereka. Beberapa diantaranya bahkan jatuh pingsan. "Hiduplah Raja" adalah kalimat pertama yang bergema di tempat tersebut.
Selama beberapa jam, mereka menangis, berteriak, dan menyanyikan lagu-lagu yang memuji Raja. Beberapa tidak dapat percaya bahwa ia telah meninggal dan terus menyerukan sebuah keajaiban.
"Berikan saya kembali raja saya," seorang pria berteriak berulang kali. "Saya masih percaya bisa ada keajaiban. Hiduplah raja! Hiduplah raja!" kata yang lain. Dia memegang gambar Raja Bhumibol di atas kepalanya.
Lilin dinyalakan di dalam Rumah Sakit Siriraj, sejumlah pelayat memuji Raja dengan lagu-laguan. Banyak wajah yang basah dengan air mata sambil memeluk potret Raja Bhumibol. Mereka menjulurkan leher mereka untuk mencoba melihat sekilas apa yang terjadi di dalam kamar rumah sakit di lantai 16.
"Thailand tidak ada lagi. Aku mencintainya seperti aku mencintai orang tua saya sendiri. Tanpa Raja Bhumibol, tidak akan ada Thailand," kata seorang wanita tua.
Seperti dikutip dari laman Channel News Asia, tepat di depan rumah sakit Siriraj yang menjadi lokasi Raja Bhumibol menjalani perawatan, terdengar suara tangis. Gelombang kesedihan melanda lebih dari 1.000 warga Thailand yang berkumpul di kompleks rumah sakit yang berharap sang raja bisa sembuh kembali.
Banyak dari mereka seperti tidak percaya akan kebenaran kabar yang selama ini mereka takutkan. Banyak dari mereka berlutut dan menangis. Sementara yang lainya meletakkan tangan mereka dengan gemetar di ata hati mereka. Beberapa diantaranya bahkan jatuh pingsan. "Hiduplah Raja" adalah kalimat pertama yang bergema di tempat tersebut.
Selama beberapa jam, mereka menangis, berteriak, dan menyanyikan lagu-lagu yang memuji Raja. Beberapa tidak dapat percaya bahwa ia telah meninggal dan terus menyerukan sebuah keajaiban.
"Berikan saya kembali raja saya," seorang pria berteriak berulang kali. "Saya masih percaya bisa ada keajaiban. Hiduplah raja! Hiduplah raja!" kata yang lain. Dia memegang gambar Raja Bhumibol di atas kepalanya.
Lilin dinyalakan di dalam Rumah Sakit Siriraj, sejumlah pelayat memuji Raja dengan lagu-laguan. Banyak wajah yang basah dengan air mata sambil memeluk potret Raja Bhumibol. Mereka menjulurkan leher mereka untuk mencoba melihat sekilas apa yang terjadi di dalam kamar rumah sakit di lantai 16.
"Thailand tidak ada lagi. Aku mencintainya seperti aku mencintai orang tua saya sendiri. Tanpa Raja Bhumibol, tidak akan ada Thailand," kata seorang wanita tua.
(ian)