Iran Kutuk Serangan Udara Mematikan Koalisi Arab
A
A
A
TEHERAN - Iran mengutuk serangan udara mematikan koalisi Arab pimpinan Arab Saudi di ibukota Yaman, Sanaa. Serangan tersebut menewaskan 155 orang yang tengah menghadiri upacara pemakaman.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Qasemi menyatakan, penyesalannya karena masyarakat internasional bungkam selama agresi militer koalisi dan pembunuhan orang tak berdosa seperti dikutip dari laman Xinhua, Minggu (9/10/2016).
"Dalam rangka untuk mengakhiri krisis di Yaman, tidak ada cara selain menghentikan agresor berperang dan memulai dialog serius dengan partisipasi dari semua pihak Yaman," kata Qasemi.
Dia juga menyatakan Irak mengutuk dengan keras aksi tidak manusiawi dan kejahatan keji tersebut serta bersimpati kepada keluarga korban serangan.
Pesawat-pesawat jet tempur koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi menembakkan rudal terhadap sebuah prosesi pemakaman kelompok pemberontak Houthi di Sanaa, Yaman, pada hari Sabtu. Selain menewaskan 155 orang, serangan tersebut juga melukai lebih dari 600 orang.
Laporan menyebut bahwa sejumlah pejabat senior Iran yang mendukung kelompok Syiah Houthi dan sekutu mereka mantan Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh, hadir dalam upacara berkabung.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Qasemi menyatakan, penyesalannya karena masyarakat internasional bungkam selama agresi militer koalisi dan pembunuhan orang tak berdosa seperti dikutip dari laman Xinhua, Minggu (9/10/2016).
"Dalam rangka untuk mengakhiri krisis di Yaman, tidak ada cara selain menghentikan agresor berperang dan memulai dialog serius dengan partisipasi dari semua pihak Yaman," kata Qasemi.
Dia juga menyatakan Irak mengutuk dengan keras aksi tidak manusiawi dan kejahatan keji tersebut serta bersimpati kepada keluarga korban serangan.
Pesawat-pesawat jet tempur koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi menembakkan rudal terhadap sebuah prosesi pemakaman kelompok pemberontak Houthi di Sanaa, Yaman, pada hari Sabtu. Selain menewaskan 155 orang, serangan tersebut juga melukai lebih dari 600 orang.
Laporan menyebut bahwa sejumlah pejabat senior Iran yang mendukung kelompok Syiah Houthi dan sekutu mereka mantan Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh, hadir dalam upacara berkabung.
(ian)