Ulama Pro-Abbas: Jika Masih Hidup, Nabi Muhammad Hadiri Pemakaman Peres

Sabtu, 08 Oktober 2016 - 04:57 WIB
Ulama Pro-Abbas: Jika Masih Hidup, Nabi Muhammad Hadiri Pemakaman Peres
Ulama Pro-Abbas: Jika Masih Hidup, Nabi Muhammad Hadiri Pemakaman Peres
A A A
RAMALLAH - Kontroversi atas keputusan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas menghadiri pemakaman mantan Presiden Israel Shimon Peres belum mereda di Palestina. Ulama pro-Abbas bahkan “mencatut” Nabi Muhammad untuk membenarkan keputusan Abbas.

Ulama yang membawa-bawa Nabi Muhammad untuk membenarkan keputusan Abbas itu adalah Mahmoud Al-Habash, Kepala Pengadilan Syariah Otoritas Palestina. Semula, dia berpendapat bahwa langkah Abbas sebagai keputusan politik yang cerdas untuk mengindari kecaman dunia jika tak hadiri pemakaman Peres.

Tapi, dia melanjutkannya dengan komentar kontroversial. “(Jika masih hidup), Nabi Muhammad akan menghadiri pemakaman Peres . Apakah Anda suka atau tidak, Peres adalah tetangga, dan Nabi Muhammad menghadiri pemakaman seorang tetangga Yahudi,” katanya.

Habash mengklaim argumen itu mengacu pada dalil kitab suci Alquran yang mengisahkan tindakan Nabi Muhammad saat melihat prosesi pemakaman warga Yahudi. ”Mereka mengatakan kepada Nabi, 'itu adalah seorang Yahudi’. Dan Nabi menjawab; 'bukankah dia diciptakan oleh Tuhan?’,” kata Habash mengutip dalil kitab suci

Sementara itu, salah satu petinggi Hamas Dr Mahmoud A-Zahar, tetap mengecam keputusan Abbas yang dia anggap sebagai penghinaan terhadap pengorbanan rakyat Palestina. Alasannya, sosok Peres tetap sebagai penjahat perang.

Petinggi Hamas pun juga membuat argumen dengan mengutip dalil kitab suci.”Anda percaya tidak mengambil orang-orang Yahudi dan Kristen sebagai teman dan mitra, jika Anda melakukannya, Anda akan menjadi salah satu bagian dari mereka,” kata Zahar.

”Hari ini kita melihat Abbas menumpahkan air mata untuk Peres, yang membunuh warga Palestina, Mesir, Yordania, Suriah dan lain-lain," kata Zahar.

”Dia salah satu pendiri dari entitas Zionis, yang antara lain mengantar kami keluar dari Masjid Al-Aqsa dan mengusir jutaan warga Palestina dari rumah mereka,” ujarnya, seperti dikutip dari Breitbart, kemarin (7/10/2016).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6156 seconds (0.1#10.140)