Abaikan Peringatan Ngeri AS, Rusia Bakal Terus Bombardir Aleppo
A
A
A
MOSKOW - Rusia mengabaikan peringatan mengerikan dari Amerika Serikat (AS) dan akan terus membombardir posisi pemberontak Suriah di Aleppo timur. AS telah mengumbar peringatan mengerikan, yakni Moskow akan kehilangan banyak warganya dan jet-jet tempurnya akan ditembak jatuh kelompok ekstremis jika tak berhenti perang di Suriah.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan Angkatan Udara Rusia akan terus mendukung tentara Suriah loyalis Presiden Bashar al-Assad. Peskov juga mendesak Washington memenuhi janjinya untuk memisahkan antara pemberontak moderat dan teroris.
Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, mengatakan, Washington akan menangguhkan pembicaraan dengan Rusia terkait gencatan senjata di Suriah. Alasannya, serangan udara di Aleppo, Suriah, tak berhenti.
"Kita berada di ambang untuk menangguhkan pembicaraan karena sangat tidak rasional kita tengah duduk membicarakan hal-hal yang serius namun berbagai macam bom dijatuhkan di sana," kata John Kerry.
"Ini adalah salah satu momen dimana kita harus mencari alternatif lain," imbuh Kerry dalam konferensi di Washington, seperti dikutip Reuters, Jumat (30/9/2016).
Baca:
AS Umbar Peringatan Mengerikan, Rusia Tak Terima
Sebelumnya, juru bicara Departemen Luar Negeri AS; John Kirby, telah mengumbar peringatan mengerikan terhadap Rusia jika tak berhenti berperang di Aleppo. ”Lebih banyak nyawa Rusia akan hilang, lebih banyak pesawat Rusia akan ditembak jatuh,” kata Kirby.
“Kelompok-kelompok ekstremis akan terus mengeksploitasi kevakuman yang ada di Suriah untuk memperluas operasi mereka, yang dapat mencakup serangan terhadap kepentingan Rusia, bahkan mungkin kota-kota Rusia,” ujar Kirby.
“Rusia akan terus mengirim pasukannya ke rumah dalam kantong mayat, dan akan terus kehilangan sumber daya mereka, bahkan mungkin pesawat,” imbuh Kirby. Militer Rusia tak terima dengan sikap AS yang mengumbar peringatan seperti itu.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan Angkatan Udara Rusia akan terus mendukung tentara Suriah loyalis Presiden Bashar al-Assad. Peskov juga mendesak Washington memenuhi janjinya untuk memisahkan antara pemberontak moderat dan teroris.
Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, mengatakan, Washington akan menangguhkan pembicaraan dengan Rusia terkait gencatan senjata di Suriah. Alasannya, serangan udara di Aleppo, Suriah, tak berhenti.
"Kita berada di ambang untuk menangguhkan pembicaraan karena sangat tidak rasional kita tengah duduk membicarakan hal-hal yang serius namun berbagai macam bom dijatuhkan di sana," kata John Kerry.
"Ini adalah salah satu momen dimana kita harus mencari alternatif lain," imbuh Kerry dalam konferensi di Washington, seperti dikutip Reuters, Jumat (30/9/2016).
Baca:
AS Umbar Peringatan Mengerikan, Rusia Tak Terima
Sebelumnya, juru bicara Departemen Luar Negeri AS; John Kirby, telah mengumbar peringatan mengerikan terhadap Rusia jika tak berhenti berperang di Aleppo. ”Lebih banyak nyawa Rusia akan hilang, lebih banyak pesawat Rusia akan ditembak jatuh,” kata Kirby.
“Kelompok-kelompok ekstremis akan terus mengeksploitasi kevakuman yang ada di Suriah untuk memperluas operasi mereka, yang dapat mencakup serangan terhadap kepentingan Rusia, bahkan mungkin kota-kota Rusia,” ujar Kirby.
“Rusia akan terus mengirim pasukannya ke rumah dalam kantong mayat, dan akan terus kehilangan sumber daya mereka, bahkan mungkin pesawat,” imbuh Kirby. Militer Rusia tak terima dengan sikap AS yang mengumbar peringatan seperti itu.
(mas)