Polling: Kalangan Militer dan Veteran Dukung Trump
A
A
A
WASHINGTON - Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump, kembali unggul atas pesaingnya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, dalam polling yang dilakukan di kalangan militer dan veteran. Trump unggul dua digit atas mantan Sekretaris Negara itu.
Dalam polling yang dilakukan oleh NBC News|SurveyMonkey, Trump mendapat dukungan 55% berbanding 36% dukungan untuk Hillary. Kedua kandidat sendiri tampil dalam sebuah acara yang membahas tentang strategi militer mereka dalam sebuah acara untuk para veteran dan militer aktif.
Analis setempat mengatakan bahwa keunggulan Trump di antara pemilih militer adalah sesuatu yang baru. Analis juga mencatat kecenderungan politik militer yang telah terpengaruh ke kanan dalam beberapa dekade terakhir seperti dikutip dari Xinhua, Kamis (8/9/2016).
Dalam sebuah survei informal Times Militer awal tahun ini, 54 persen dari tentara yang aktif bertugas, tentara cadangan, dan Garda National memilih Trump ketimbang Hillary Clinton.
Survei NBC News|SurveyMonkey dilakukan secara online mulai dari 29 Agustus sampai 4 September. Survei dilakukan terhadap 32.226 pemilih yang terdaftar, termasuk 3.358 yang sebelumnya telah menjabat atau sedang bertugas di militer AS.
Dalam polling yang dilakukan oleh NBC News|SurveyMonkey, Trump mendapat dukungan 55% berbanding 36% dukungan untuk Hillary. Kedua kandidat sendiri tampil dalam sebuah acara yang membahas tentang strategi militer mereka dalam sebuah acara untuk para veteran dan militer aktif.
Analis setempat mengatakan bahwa keunggulan Trump di antara pemilih militer adalah sesuatu yang baru. Analis juga mencatat kecenderungan politik militer yang telah terpengaruh ke kanan dalam beberapa dekade terakhir seperti dikutip dari Xinhua, Kamis (8/9/2016).
Dalam sebuah survei informal Times Militer awal tahun ini, 54 persen dari tentara yang aktif bertugas, tentara cadangan, dan Garda National memilih Trump ketimbang Hillary Clinton.
Survei NBC News|SurveyMonkey dilakukan secara online mulai dari 29 Agustus sampai 4 September. Survei dilakukan terhadap 32.226 pemilih yang terdaftar, termasuk 3.358 yang sebelumnya telah menjabat atau sedang bertugas di militer AS.
(ian)