Rusia Disebut Lancarkan Perang Informasi di Republik Ceko
A
A
A
PRAHA - Dinas Keamanan Informasi (BIS), badan counter intelejen milik Republik Ceko, mengatakan intelijen Rusia sedang melakukan perang informasi di negara itu. Rusia disebut telah membangun jaringan kelompok boneka dan agen propaganda yang dapat digunakan untuk mengacaukan negara.
Dalam laporan tahunannya, BIS mengatakan, intelijen Rusia dan China paling aktif beroperasi di Republik Ceko. Khusus Rusia, negeri Beruang Merah itu berusaha untuk mempengaruhi media Republik Ceko atas perannya dalam konflik Ukraina dan Suriah.
BIS memperingatkan bahwa agen Rusia berusaha untuk menimbulkan ketegangan sosial dan politik di negara itu dengan menggunakan kelompok-kelompok boneka dan memberikan dukungan kepada kelompok populis serta kelompok ekstrimis.
"Infrastruktur yang diciptakan untuk mencapai tujuan-tujuan ini tidak akan hilang seiring berakhirnya konflik. Hal ini dapat digunakan untuk mengacaukan atau memanipulasi masyarakat Ceko atau lingkungan politik setiap saat, jika Rusia ingin melakukannya," kata BIS seperti disitir dari Reuters, Kamis (1/9/2016).
BIS melaporkan agen intelijen Rusia berusaha untuk melemahkan media Ceko melalui infiltrasi dan dengan menyebarkan propaganda dan disinformasi. Taktik itu termasuk relativisation kebenaran dan objektivitas, dan mempromosikan pandangan bahwa semua pihak berbohong. BIS mengatakan "sejumlah besar" agen intelijen Rusia menyamar sebagai bagian dari kedutaan Rusia di Praha, yang sejauh ini misi asing terbesar di negara dengan sekitar 140 staf, dua kali sebanyak misi AS.
Tidak ada komentar yang dikeluarkan dinas keamana federal Rusia terkait laporan yang dikeluarkan oleh BIS ini. Pun begitu dengan kedutaan Rusia di Praha yang tidak bersedia untuk berkomentar.
Dalam laporan tahunannya, BIS mengatakan, intelijen Rusia dan China paling aktif beroperasi di Republik Ceko. Khusus Rusia, negeri Beruang Merah itu berusaha untuk mempengaruhi media Republik Ceko atas perannya dalam konflik Ukraina dan Suriah.
BIS memperingatkan bahwa agen Rusia berusaha untuk menimbulkan ketegangan sosial dan politik di negara itu dengan menggunakan kelompok-kelompok boneka dan memberikan dukungan kepada kelompok populis serta kelompok ekstrimis.
"Infrastruktur yang diciptakan untuk mencapai tujuan-tujuan ini tidak akan hilang seiring berakhirnya konflik. Hal ini dapat digunakan untuk mengacaukan atau memanipulasi masyarakat Ceko atau lingkungan politik setiap saat, jika Rusia ingin melakukannya," kata BIS seperti disitir dari Reuters, Kamis (1/9/2016).
BIS melaporkan agen intelijen Rusia berusaha untuk melemahkan media Ceko melalui infiltrasi dan dengan menyebarkan propaganda dan disinformasi. Taktik itu termasuk relativisation kebenaran dan objektivitas, dan mempromosikan pandangan bahwa semua pihak berbohong. BIS mengatakan "sejumlah besar" agen intelijen Rusia menyamar sebagai bagian dari kedutaan Rusia di Praha, yang sejauh ini misi asing terbesar di negara dengan sekitar 140 staf, dua kali sebanyak misi AS.
Tidak ada komentar yang dikeluarkan dinas keamana federal Rusia terkait laporan yang dikeluarkan oleh BIS ini. Pun begitu dengan kedutaan Rusia di Praha yang tidak bersedia untuk berkomentar.
(ian)