Bela Assad, Rusia Pertanyakan Bukti Penggunaan Senjata Kimia

Kamis, 01 September 2016 - 03:34 WIB
Bela Assad, Rusia Pertanyakan...
Bela Assad, Rusia Pertanyakan Bukti Penggunaan Senjata Kimia
A A A
NEW YORK - Rusia mempertanyakan temuan dari penyelidikan yang dipimpin PBB terkait penggunaan senjata kimia oleh resim Bashar al-Assad. Rusia mengklaim jika tudingan tersebut tidak cukup meyakinkan untuk memicu dijatuhkannya sanksi.

Duta Besar Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin mengatakan ia mempertanyakan dengan serius temuan tim panel dan menyarankan untuk melanjutkan pekerjaannya. Hal itu diungkapkannya setelah Dewan Keamanan PBB melakukan pertemuan tertutup untuk membahas temuan tersebut.

"Ada sejumlah pertanyaan yang harus diklarifikasi sebelum kita menerima semua temua laporan," kata Churkin seperti dikutip dari Al Araby, Kamis (1/8/2016).

Sebelumnya, laporan dari Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia (OPC) menyimpulkan bahwa gas beracun telah digunakan sebagai senjata dalam perang lima tahun di Suriah. Tim panel penyelidikan, yang dikenal dengan Mekanisme Investigasi Bersama (JIM), menuding rezim Assad menggunakan senjata kimia.

Baca juga:
Tim Penyelidik: Rezim Assad dan ISIS Gunakan Senjata Kimia


Menanggapi temuan itu, Inggris dan Prancis menyerukan penjatuhan sanksi PBB. Keduanya menggambarkan penggunaan senjata kimia terhadap warga sipil sebagai kejahatan perang, sementara Duta Besar Amerika Serikat (AS) Samantha Power menyerukan tindakan yang cepat untuk memastikan mereka yang bertanggung jawab untuk membayarnya.

Baca juga:
Gunakan Senjata Kimia, Suriah di Ambang Sanksi PBB


Sedangkan Dubes Suriah Bashar Jaafari menolak temuan itu. Ia mengatakan panel kekurangan "bukti fisik" untuk mendukung kesimpulan bahwa bom barel klorin dijatuhkan pada warga sipil. "Laporan itu benar-benar didasarkan pada saksi yang diajukan oleh kelompok bersenjata teroris," kata Jaafari kepada wartawan.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1028 seconds (0.1#10.140)