Tim Penyelidik: Rezim Assad dan ISIS Gunakan Senjata Kimia

Kamis, 25 Agustus 2016 - 08:02 WIB
Tim Penyelidik: Rezim...
Tim Penyelidik: Rezim Assad dan ISIS Gunakan Senjata Kimia
A A A
NEW YORK - Tim penyelidik internasional menyimpulkan bahwa pemerintah Suriah dan militan ISIS menggunakan senjata kimia dalam konflik di negara itu selama tahun 2014 dan 2015. Begitu bunyi laporan yang diperoleh The Associated Press.

Tim penyelidik internasional menyalahkan rezim Bashar al-Assad yang menggunakan gas klorin dalam dua serangan. Sedangkan ISIS kedapatan menggunakan gas mustard dalam sebuah serangan. Pemerintah Suriah bertanggung jawab atas dua serangan klorin di Idlib, satu di Talmenes pada tanggal 21 April 2014 dan satu di Sarmin pada 16 Maret 2015.

Laporan itu juga menyatakan ISIS adalah satu-satunya entitas dengan kemampuan, kapabilitas, motif dan cara menggunakan gas mustard di Marea, Aleppo, dekat perbatasan Turki pada 21 Agustus 2015. Pada saat itu, pejuang ISIS menyerang pemberontak seperti dikutip dari CBS, Kamis (25/8/2016).

Laporan tersebut ditujukan kepada PBB oleh Joint Investigative Mechanism Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia-PBB, yang dikenal sebagai JIM. Dalam laporannya, JIM juga mengatakan ada tiga kasus lain yang menunjuk tanggung jawab dari pemerintah Suriah namun tidak konklusif.

JIM lantas menyerukan penyelidikan lebih lanjut dari beberapa kasus lain yang telah diperiksa. Dalam laporan itu, JIM mengatakan bahwa antara Desember 2015 dan Agustus 2016 menerima lebih dari 130 tuduhan baru dari negara anggota PBB dari penggunaan senjata kimia atau bahan kimia beracun sebagai senjata di Suriah.

Dikatakan laporan itu adalah 13 dugaan penggunaan sarin, gas 12 mustard, gas syaraf 4 VX, 41 klorin, dan 61 bahan kimia beracun lainnya. "Informasi yang menunjukkan keterlibatan baik pemerintah Suriah dan tindakan lainnya dalam insiden dugaan," kata laporan itu.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 4.3674 seconds (0.1#10.140)