Turki Akan Izinkan Rusia Gunakan Pangkalan Udara NATO
A
A
A
ANKARA - Perdana Mnenteri Turki Binali Yildirim menyatakan, pihaknya mungkin akan memberikan izin kepada Rusia untuk menggunakan pangkalan udara Incirilik. Pangkalan udara Incirilik adalah pangkalan udara Turki yang saat ini digunakan NATO dan koalisi internasional melawan ISIS yang dipimpim oleh Amerika Serikat (AS).
"Turki membuka pangkalan udara Incirlik untuk melawan ISIS. Pangalan itu saat ini ini sedang digunakan oleh AS dan Qatar. Negara-negara lain mungkin juga menggunakan pangkalan udara, salah satunya Jerman," ucap Yildirim.
"Jika memang diperlukan, pangkalan udara itu juga bisa digunakan (oleh Rusia)," sambungnya dalam jumpa wartawan di Istanbul, seperti dilansir Russia Today pada Minggu (21/8).
Sementara itu, ketika disinggung mengenai kabar Rusia sudah mengajukan, bahkan mendesak Ankara agar Moskow bisa menggunakan pangkalan udara itu. Yildirim dengan tegas membantahnya, dan mengatakan belum ada permintaan resmi, terlebih tekanan dari Moksow mengenai penggunaan pangkalan udara itu.
Rusia sendiri saat ini menggunakan setidaknya tiga pangkalan udara di dua negara yang berbeda untuk melancarkan operasi anti-teror mereka di Suriah. Dua pangkalan merupakan milik pemerintah Suriah, sedangkan satu pangkalan lainnya milik pemerintah Iran.
"Turki membuka pangkalan udara Incirlik untuk melawan ISIS. Pangalan itu saat ini ini sedang digunakan oleh AS dan Qatar. Negara-negara lain mungkin juga menggunakan pangkalan udara, salah satunya Jerman," ucap Yildirim.
"Jika memang diperlukan, pangkalan udara itu juga bisa digunakan (oleh Rusia)," sambungnya dalam jumpa wartawan di Istanbul, seperti dilansir Russia Today pada Minggu (21/8).
Sementara itu, ketika disinggung mengenai kabar Rusia sudah mengajukan, bahkan mendesak Ankara agar Moskow bisa menggunakan pangkalan udara itu. Yildirim dengan tegas membantahnya, dan mengatakan belum ada permintaan resmi, terlebih tekanan dari Moksow mengenai penggunaan pangkalan udara itu.
Rusia sendiri saat ini menggunakan setidaknya tiga pangkalan udara di dua negara yang berbeda untuk melancarkan operasi anti-teror mereka di Suriah. Dua pangkalan merupakan milik pemerintah Suriah, sedangkan satu pangkalan lainnya milik pemerintah Iran.
(esn)