Rusia Diminta Serahkan Koridor Bantuan Kemanusiaan kepada PBB
A
A
A
JENEWA - Utusan khusus PBB untuk Suriah mendesak Rusia meninggalkan koridor kemanusiaan yang diciptakan di seluruh kota utara Suriah, Aleppo, yang diperangi kepada PBB dan mitranya. Hal ini dikatakan sehari setelah Rusia mengatakan pasukannya dan orang-orang dari pemerintah Suriah akan membuka koridor kemanusiaan di Aleppo.
"Itu tugas kami," kata Staffan de Mistura sembari menyatakan dukungannya terhadap koridor kemanusiaan yang pada prinsipnya dilakukan dalam situasi yang tepat dalam konferensi pers di Jenewa.
De Mistura mengatakan sedang menunggu klarifikasi dari pihak berwenang Rusia tentang rencana itu, mencatat situasi mendesak di utara kota yang dilanda aksi kekerasan yang menghancurkan dalam beberapa bulan terakhir. Ia juga memperingatkan bahwa waktu terus berjalan untuk penduduk Aleppo.
"Bagaimana Anda mengharapkan orang untuk berjalan melalui koridor, ribuan dari mereka, sementara ada penembakan, pemboman, peperangan?" katanya lagi seperti dikutip dari ABC News, Sabtu (30/7/2016).
Ditambahkan oleh Mistura bahwa ada orang yang dipaksa untuk meninggalkan Aleppo. "Namun memang, beberapa warga sipil mungkin ingin mengambil keuntungan dari kemungkinan yang diberikan oleh koridor dan inisiatif Rusia. Ketika mereka melakukannya, sangat penting bahwa mereka diberi pilihan untuk pergi ke daerah pilihan mereka sendiri," katanya.
De Mistura juga memuji pernyataan dari Palang Merah Internasional tentang usulan Rusia, yang mengatakan setiap koridor tersebut harus memiliki persetujuan dari semua pihak di semua sisi.
"Itu tugas kami," kata Staffan de Mistura sembari menyatakan dukungannya terhadap koridor kemanusiaan yang pada prinsipnya dilakukan dalam situasi yang tepat dalam konferensi pers di Jenewa.
De Mistura mengatakan sedang menunggu klarifikasi dari pihak berwenang Rusia tentang rencana itu, mencatat situasi mendesak di utara kota yang dilanda aksi kekerasan yang menghancurkan dalam beberapa bulan terakhir. Ia juga memperingatkan bahwa waktu terus berjalan untuk penduduk Aleppo.
"Bagaimana Anda mengharapkan orang untuk berjalan melalui koridor, ribuan dari mereka, sementara ada penembakan, pemboman, peperangan?" katanya lagi seperti dikutip dari ABC News, Sabtu (30/7/2016).
Ditambahkan oleh Mistura bahwa ada orang yang dipaksa untuk meninggalkan Aleppo. "Namun memang, beberapa warga sipil mungkin ingin mengambil keuntungan dari kemungkinan yang diberikan oleh koridor dan inisiatif Rusia. Ketika mereka melakukannya, sangat penting bahwa mereka diberi pilihan untuk pergi ke daerah pilihan mereka sendiri," katanya.
De Mistura juga memuji pernyataan dari Palang Merah Internasional tentang usulan Rusia, yang mengatakan setiap koridor tersebut harus memiliki persetujuan dari semua pihak di semua sisi.
(ian)