Presiden Ceko Serukan Referendum untuk UE dan NATO
A
A
A
PRAHA - Presiden Republik Ceko, Milos Zeman, menyerukan referendum terkait keanggotaan negara itu di Uni Eropa (UE) dan NATO. Seruan ini adalah peristiwa terbaru pasca referendum Inggris yang berujung keluarnya negara itu dari UE.
Dalam wawancara dengan Radio Ceko, Zeman secara pribadi mengaku mendukung keberadaan negaranya di UE dan NATO. "Saya akan melakukan segalanya agar Ceko bisa melakukan referendum dan mampu mengekspresikan diri. Dan ini juga berlaku untuk keluar dari NATO," katanya, seperti dikutip dari laman Time, Jumat (1/7/2016).
Namun untuk mengajukan referendum, Zeman tidak memiliki kuasa, karena akan memerlukan amandemen konstitusi. Namun, Republik Ceko adalah rumah bagi kelompok Eurospkeptics atau anti UE. Menurut sebuah survei yang dilakukan pada bulan April lalu, hanya 25% warga Ceko yang merasa puas dengan masuknya Ceko ke dalam UE.
Keputusan Inggris untuk meninggalkan UE telah menimbulkan kekhawatiran bahwa negara lain akan mengikuti jejak mereka. Pemimpin sayap kanan di Prancis dan Belanda telah menyerukan referendum serupa. Sedangkan sayap kanan di Slovakia berencana untuk meluncurkan sebuah petisi untuk mengadakan pemungutan suara terkait keanggotaan negara itu di UE dan NATO.
Dalam wawancara dengan Radio Ceko, Zeman secara pribadi mengaku mendukung keberadaan negaranya di UE dan NATO. "Saya akan melakukan segalanya agar Ceko bisa melakukan referendum dan mampu mengekspresikan diri. Dan ini juga berlaku untuk keluar dari NATO," katanya, seperti dikutip dari laman Time, Jumat (1/7/2016).
Namun untuk mengajukan referendum, Zeman tidak memiliki kuasa, karena akan memerlukan amandemen konstitusi. Namun, Republik Ceko adalah rumah bagi kelompok Eurospkeptics atau anti UE. Menurut sebuah survei yang dilakukan pada bulan April lalu, hanya 25% warga Ceko yang merasa puas dengan masuknya Ceko ke dalam UE.
Keputusan Inggris untuk meninggalkan UE telah menimbulkan kekhawatiran bahwa negara lain akan mengikuti jejak mereka. Pemimpin sayap kanan di Prancis dan Belanda telah menyerukan referendum serupa. Sedangkan sayap kanan di Slovakia berencana untuk meluncurkan sebuah petisi untuk mengadakan pemungutan suara terkait keanggotaan negara itu di UE dan NATO.
(ian)