Kerusuhan Landa Ibukota Afrika Selatan
A
A
A
JOHANNESBURG - Kerusuhan melanda ibukota Afrika Selatan (Afsel), Pretoria. Kerusuhan dipicu pemilihan calon walikota dari partai yang berkuasa jelang pemilihan lokal. Para perusuh memblokir jalan-jalan, menjarah toko dan membakar kendaraan di beberapa daerah di ibukota negara.
Kerusuhan di mulai pada Senin lalu dan sejumlah wilayah miskin terkena dampaknya, seperti di Mamelodi dan Atteridgeville. Seorang penduduk Mamelodi, Lucky Pule mengatakan, orang-orang membakar kendaraan dan mencoba menghentikan mereka yang mencoba merekam kejadian itu dengan ponselnya. Ia menggambarkan keadaan saat itu sangat kacau.
"Saya takut, terutama ketika tangki bus diesel mulai meledak. Bus itu meledak dan kemudian percikan api ada di semua tempat," katanya seperti dikutip dari ABC News, Rabu (22/6/2016).
Menurut Kementerian Transportasi, 19 bus dibakar dalam kerusuhan di Mamelodi. "Tindakan ini melukiskan gambaran negatif dari negara kita dan membuatnya menjadi olok-olok di mata bangsa lain," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Perusuh juga melempari beberapa kendaraan darurat dan ambulans tidak dapat mencapai pasien yang sakit di beberapa daerah seperti dilaporkan Afrika News Agency, outlet media yang berbasis di Afsel. Pihak berwenang menutup bagian dari jalan raya utara utama Pretoria karena aksi kekerasan.
Pemerintah Afrika Selatan mengimbau untuk dialog dan mengutuk aksi kekerasanyang terjadi. "Pelaku akan menghadapi tuntutan hukum secara penuh," bunyi pernyataan pemerintah Afsel.
Kerusuhan di mulai pada Senin lalu dan sejumlah wilayah miskin terkena dampaknya, seperti di Mamelodi dan Atteridgeville. Seorang penduduk Mamelodi, Lucky Pule mengatakan, orang-orang membakar kendaraan dan mencoba menghentikan mereka yang mencoba merekam kejadian itu dengan ponselnya. Ia menggambarkan keadaan saat itu sangat kacau.
"Saya takut, terutama ketika tangki bus diesel mulai meledak. Bus itu meledak dan kemudian percikan api ada di semua tempat," katanya seperti dikutip dari ABC News, Rabu (22/6/2016).
Menurut Kementerian Transportasi, 19 bus dibakar dalam kerusuhan di Mamelodi. "Tindakan ini melukiskan gambaran negatif dari negara kita dan membuatnya menjadi olok-olok di mata bangsa lain," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Perusuh juga melempari beberapa kendaraan darurat dan ambulans tidak dapat mencapai pasien yang sakit di beberapa daerah seperti dilaporkan Afrika News Agency, outlet media yang berbasis di Afsel. Pihak berwenang menutup bagian dari jalan raya utara utama Pretoria karena aksi kekerasan.
Pemerintah Afrika Selatan mengimbau untuk dialog dan mengutuk aksi kekerasanyang terjadi. "Pelaku akan menghadapi tuntutan hukum secara penuh," bunyi pernyataan pemerintah Afsel.
(ian)