CIA Prediksi Bakal Banyak Serangan Teroris Seperti di Orlando
A
A
A
WASHINGTON - Direktur CIA, John Brennan memperingatkan ISIS kemungkinan akan menggunakan 'taktik gerilya' untuk melakukan serangan teroris seperti di Orlando, Brussels, dan Paris. Hal ini dilakukan seiring dengan semakin terdesaknya ISIS di Suriah dan Irak.
"Analisis intelijen khawatir, ISIS mencoba mengrim teroris ke negara-negara Barat dengan menyembunyikan mereka di antara pengungsi, dengan menggunakan saluran penyelundupan atau dengan mencari kelemahan pemeriksaan keamanan dari wisatawan yang sah," kata Brennan saat bertemu dengan Komite Intelijen Senat.
Brennan juga memperingatkan, ISIS telah meminta ribuan anggotanya yang berpaspor Eropa dan telah kembali ke negara asalnya untuk memulai serangan, seperti dikutip dari LA Times, Jumat (17/6/2016).
"Jumlah anggota ISIS dan afiliasinya jauh melebihi anggota Al-Qaeda," kata Brennan. CIA memperkirakan, ISIS mempunyai anggota mencapai 20 ribu di Suriah dan Irak, turun dari 33 ribu anggota pada tahun lalu.
Brennan mengatakan, afiliasi kelompok ini yang paling berbahaya dan paling berkembang ada di Libya, dengan jumlah anggota mencapai 8.000. Tetapi, kelompok ini juga memiliki sekitar 1.000 anggota di Semenanjung Sinai Mesir dan sekarang menjadi ancaman utama negara itu.
"Afiliasi ISIS di Yaman dan Afghanistan jauh lebih kecil dan telah dilemahkan baru-baru ini oleh persaingan internal dan kurangnya kohesi," kata Brennan.
"Analisis intelijen khawatir, ISIS mencoba mengrim teroris ke negara-negara Barat dengan menyembunyikan mereka di antara pengungsi, dengan menggunakan saluran penyelundupan atau dengan mencari kelemahan pemeriksaan keamanan dari wisatawan yang sah," kata Brennan saat bertemu dengan Komite Intelijen Senat.
Brennan juga memperingatkan, ISIS telah meminta ribuan anggotanya yang berpaspor Eropa dan telah kembali ke negara asalnya untuk memulai serangan, seperti dikutip dari LA Times, Jumat (17/6/2016).
"Jumlah anggota ISIS dan afiliasinya jauh melebihi anggota Al-Qaeda," kata Brennan. CIA memperkirakan, ISIS mempunyai anggota mencapai 20 ribu di Suriah dan Irak, turun dari 33 ribu anggota pada tahun lalu.
Brennan mengatakan, afiliasi kelompok ini yang paling berbahaya dan paling berkembang ada di Libya, dengan jumlah anggota mencapai 8.000. Tetapi, kelompok ini juga memiliki sekitar 1.000 anggota di Semenanjung Sinai Mesir dan sekarang menjadi ancaman utama negara itu.
"Afiliasi ISIS di Yaman dan Afghanistan jauh lebih kecil dan telah dilemahkan baru-baru ini oleh persaingan internal dan kurangnya kohesi," kata Brennan.
(ian)