Pesawat Hantu Delta Airlines Picu Kepanikan saat Lintasi Yunani
A
A
A
ATHENA - Pesawat Deta Airlines membuat panik otoritas lalu lintas udara Yunani karena pesawat dengan nomor penerbangan DL8957 ini menjadi “pesawat hantu” atau tak dikendalikan pilot saat melewati wilayah udara Yunani.
Terlebih, pesawat Delta Air ini melintas hanya beberapa jam setelah pesawat EgyptAir MS804 dilaporkan menghilang dari pantauan radar sebelum akhirnya ditemukan jatuh di Laut Mediterania dengan korban tewas 66 orang.
Kepanikan petugas pengontrol lalu lintas udara Yunani itu menyebar cepat dan membuat pengendali lalu lintas udara di seluruh dunia berada di siaga tinggi. “Pesawat hantu” ini terbang dari Jerman ke Kuwait namun tersesat ke wilayah udara Yunani tepatnya di atas Laut Mediterania sekitar pukul 19.00, Rabu malam.
Petugas kontrol lalu lintas udara yang berbasis di Athena sudah berulang kali mengajukan permintaan kepada pilot DL8957 untuk mengidentifikasi diri mereka. Namun, permintaan itu tidak direspons. Petugas lalu lintas Yunani khawatir pesawat itu dibajak. Mereka akhirnya menghubungi Kementerian Pertahanan dan Otoritas Penerbangan Sipil.
Militer Yunani yang tidak tahu apa yang terjadi dengan pesawat DL8957 mengerahkan dua jet tempur F-16 untuk mencegat “pesawat hantu” itu saat mendekati Santorini. Ini merupakan protokol standar militer di seluruh dunia.
Pilot F-16 mencoba untuk melihat apa yang terjadi di dalam pesawat. Menurut pilot tempur Yunani, pilot Delta Airlines tampaknya duduk di kursi, namun diduga tertidur.
Salah satu jet tempur bahkan terbang di depan pesawat penumpang Boeing itu dengan memberi sinyal cahaya karena putus asa untuk membangunkan pilot yang tidak segera memberi respons.
Reaksi dua jet tempur itu justru diketahui pramugari Delta Airlines. Pramugari tersebut lantas menggedor pintu kokpit sebagai upaya untuk membangunkan pilot. Setelah hampir satu jam tanpa kontak, kru pesawat Delta Airlines akhirnya menghubungi otoritas Yunani.
Seorang juru bicara Delta Airlines mengkonfirmasi kejadian itu kepada Daily Star. ”Sementara transit ke wilayah udara Yunani, awak pesawat dari Delta penerbangan 8957, operasi charter dari Hahn, Jerman ke Kuwait, tidak mampu membangun komunikasi radio dengan kontrol lalu lintas udara Yunani untuk waktu yang singkat,” bunyi pernyataan maskapai Delta Airlines.
”Ini terjadi selama hand-off antara lembaga kontrol lalu lintas udara dan komunikasi secepatnya dibangun kembali. Pada titik itu, Boeing 767-400ER tidak meninggalkan rute yang direncanakan dari penerbangan,” imbuh pernyataan Delta Airlines yang dikutip news.com.au, Selasa (24/5/2016).
Terlebih, pesawat Delta Air ini melintas hanya beberapa jam setelah pesawat EgyptAir MS804 dilaporkan menghilang dari pantauan radar sebelum akhirnya ditemukan jatuh di Laut Mediterania dengan korban tewas 66 orang.
Kepanikan petugas pengontrol lalu lintas udara Yunani itu menyebar cepat dan membuat pengendali lalu lintas udara di seluruh dunia berada di siaga tinggi. “Pesawat hantu” ini terbang dari Jerman ke Kuwait namun tersesat ke wilayah udara Yunani tepatnya di atas Laut Mediterania sekitar pukul 19.00, Rabu malam.
Petugas kontrol lalu lintas udara yang berbasis di Athena sudah berulang kali mengajukan permintaan kepada pilot DL8957 untuk mengidentifikasi diri mereka. Namun, permintaan itu tidak direspons. Petugas lalu lintas Yunani khawatir pesawat itu dibajak. Mereka akhirnya menghubungi Kementerian Pertahanan dan Otoritas Penerbangan Sipil.
Militer Yunani yang tidak tahu apa yang terjadi dengan pesawat DL8957 mengerahkan dua jet tempur F-16 untuk mencegat “pesawat hantu” itu saat mendekati Santorini. Ini merupakan protokol standar militer di seluruh dunia.
Pilot F-16 mencoba untuk melihat apa yang terjadi di dalam pesawat. Menurut pilot tempur Yunani, pilot Delta Airlines tampaknya duduk di kursi, namun diduga tertidur.
Salah satu jet tempur bahkan terbang di depan pesawat penumpang Boeing itu dengan memberi sinyal cahaya karena putus asa untuk membangunkan pilot yang tidak segera memberi respons.
Reaksi dua jet tempur itu justru diketahui pramugari Delta Airlines. Pramugari tersebut lantas menggedor pintu kokpit sebagai upaya untuk membangunkan pilot. Setelah hampir satu jam tanpa kontak, kru pesawat Delta Airlines akhirnya menghubungi otoritas Yunani.
Seorang juru bicara Delta Airlines mengkonfirmasi kejadian itu kepada Daily Star. ”Sementara transit ke wilayah udara Yunani, awak pesawat dari Delta penerbangan 8957, operasi charter dari Hahn, Jerman ke Kuwait, tidak mampu membangun komunikasi radio dengan kontrol lalu lintas udara Yunani untuk waktu yang singkat,” bunyi pernyataan maskapai Delta Airlines.
”Ini terjadi selama hand-off antara lembaga kontrol lalu lintas udara dan komunikasi secepatnya dibangun kembali. Pada titik itu, Boeing 767-400ER tidak meninggalkan rute yang direncanakan dari penerbangan,” imbuh pernyataan Delta Airlines yang dikutip news.com.au, Selasa (24/5/2016).
(mas)