Israel Tangkap Dua Pemimpin Hamas
A
A
A
YERUSALEM - Pasukan Israel menggelar razia di Tepi Barat dan menangkap dua pemimpin kelompok Hamas. Selain itu, 12 warga Palestina lainnya juga ditangkap dengan tuduhan melakukan kegiatan teroris.
Pihak militer Israel mengatakan, mereka yang ditangkap diduga melakukan "kegiatan teror populer," istilah militer Israel mengacu pada keterlibatan dalam aksi kekerasan warga Palestina yang marak terjadi beberapa bulan ini. Aksi ini mencakup penusukan dengan pisau, penembakan, dan serangan mobil dengan cara menabrak.
Media Palestina mengidentifikasi salah satu pejabat Hamas yang ditangkap adalah Wasfi Qubaha, mantan Menteri urusan Tahanan Palestina. Pemimpin Hamas lain yang ditangkap adalah Ra'afat Nasif. Keduanya ditangkap di rumahnya masing-masing, seperti dikutip dari Xinhua, Rabu (18/5/2016).
Penangkapan ini terjadi di tengah aksi kekerasan yang telah terjadi selama tujuh bulan lamanya di Israel dan Tepi Barat. Setidaknya 203 warga Palestina tewas ditembak tentara Israel, sebagian besar disebut sebagai pelaku penyerangan. Sementara, 28 warga Israel harus meregang nyawa akibat serangan warga Palestina.
Pemerintah Israel menuding otoritas Palestian telah menghasut warganya untuk melakukan kekerasan. Namun, pihak Palestina menyatakan bahwa aksi kekerasan itu adalah buah pendudukan Israel selama 49 tahun.
Pihak militer Israel mengatakan, mereka yang ditangkap diduga melakukan "kegiatan teror populer," istilah militer Israel mengacu pada keterlibatan dalam aksi kekerasan warga Palestina yang marak terjadi beberapa bulan ini. Aksi ini mencakup penusukan dengan pisau, penembakan, dan serangan mobil dengan cara menabrak.
Media Palestina mengidentifikasi salah satu pejabat Hamas yang ditangkap adalah Wasfi Qubaha, mantan Menteri urusan Tahanan Palestina. Pemimpin Hamas lain yang ditangkap adalah Ra'afat Nasif. Keduanya ditangkap di rumahnya masing-masing, seperti dikutip dari Xinhua, Rabu (18/5/2016).
Penangkapan ini terjadi di tengah aksi kekerasan yang telah terjadi selama tujuh bulan lamanya di Israel dan Tepi Barat. Setidaknya 203 warga Palestina tewas ditembak tentara Israel, sebagian besar disebut sebagai pelaku penyerangan. Sementara, 28 warga Israel harus meregang nyawa akibat serangan warga Palestina.
Pemerintah Israel menuding otoritas Palestian telah menghasut warganya untuk melakukan kekerasan. Namun, pihak Palestina menyatakan bahwa aksi kekerasan itu adalah buah pendudukan Israel selama 49 tahun.
(ian)