Inggris Rentan Serangan Teroris Jika Keluar dari UE

Minggu, 08 Mei 2016 - 14:05 WIB
Inggris Rentan Serangan...
Inggris Rentan Serangan Teroris Jika Keluar dari UE
A A A
LONDON - Dua orang mantan pejabat senior intelijen Inggris mengingatkan pemerintahnya, bahwa meninggalkan Uni Eropa (UE) bisa membuat negara itu lebih rentan terhadap serangan militan. Selain itu, jika keluar dari UE, juga akan menyebabkan ketidakstabilan di seluruh benua.

John Sawers, mantan Kepala Badan Intelijen internasional MI6, dan Jonathan Evans, mantan pemimpin Badan Intelijen domestik MI5, memperingatkan bahwa jika Inggris keluar dari UE maka bisa melemahkan pembagian informasi intelijen dengan negara tetangga.

"Terorisme adalah permainan tim, dan UE adalah kerangka terbaik yang tersedia. Tidak ada negara yang bisa berhasil sendiri," kata mereka dalam sebuah artikel untuk surat kabar Sunday Times dikutip dari Reuters, Minggu (8/5/2016).

Keduanya juga mengatakan bahwa kerja intelijen modern mengandalkan pembagian data yang amat besar dan Inggris dapat dibatasi dalam informasi yang diterima jika tidak lagi menjadi bagian dari UE. Keduanya merasa khawatir dengan keamanan Inggris dan penghapusan salah satu kekuatan militer utama Eropa bisa meresahkan UE sendiri.

"Jika Inggris menarik diri dari UE, efek destabilisasi di UE sendiri yang sudah dihantam dengan kesulitan ekonomi, krisis migrasi dan kebangkitan Rusia bisa lebih mendalam," kata mereka.

"Mereka yang menjadi musuh demokrasi akan bersukacita. Dalam penilaian kami, ada risiko nyata yang seperti itu bisa menyebabkan detribalisation, dalam jangka waktu, menyebabkan fragmentasi UE dan kembalinya ketidakstablian di benua Eropa," tukas mereka
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1086 seconds (0.1#10.140)