Kapal Perang Jepang Merapat di Dekat Laut China Selatan
Kapal Perang Jepang Merapat di Dekat Laut China Selatan
A
A
A
MANILA - Dua buah kapal perusak, dan sebuah kapal selam milik militer Jepang telah merapat di pelabuhan Subic, Filipina. Pelabuhan ini berdekatan dengan Laut China Selatan, yang saat ini masih menjadi sengketa.
Menurut Angkatan Laut Filipina, kehadiran kapal selam Jepang Oyashio, bersama dengan JS Ariake dan JS Setogiri dimaksudkan untuk menegakkan perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.
"Kunjungan ini merupakan manifestasi dari promosi berkelanjutan perdamaian dan stabilitas regional dan peningkatan kerjasama maritim antara Angkatan Laut kedua negara," kata juru bicara Angkatan Laut Filipina, Komandan Lued Lincuna.
Kedatangan dua kapal perang, dan satu kapal selam Jepang di Filipina ini hanya terjadi beberapa saat jelang latihan perang gabungan antara Filipina dan Amerika Serikat (AS). Belum diketahui apakah kapal perang Jepang itu akan terlibat dalam latihan gabungan tersebut.
Seperti diketahui, China mengklaim bagian terbesar dari wilayah Laut Cina Selatan. Akibat klaim ini China bersengketa dengan Brunei, Malaysia, Filipina, dan Vietnam. Beijing telah berulang kali mengatakan bahwa Filipina dan Vietnam telah menggunakan dukungan AS untuk meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.
Menurut Angkatan Laut Filipina, kehadiran kapal selam Jepang Oyashio, bersama dengan JS Ariake dan JS Setogiri dimaksudkan untuk menegakkan perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.
"Kunjungan ini merupakan manifestasi dari promosi berkelanjutan perdamaian dan stabilitas regional dan peningkatan kerjasama maritim antara Angkatan Laut kedua negara," kata juru bicara Angkatan Laut Filipina, Komandan Lued Lincuna.
Kedatangan dua kapal perang, dan satu kapal selam Jepang di Filipina ini hanya terjadi beberapa saat jelang latihan perang gabungan antara Filipina dan Amerika Serikat (AS). Belum diketahui apakah kapal perang Jepang itu akan terlibat dalam latihan gabungan tersebut.
Seperti diketahui, China mengklaim bagian terbesar dari wilayah Laut Cina Selatan. Akibat klaim ini China bersengketa dengan Brunei, Malaysia, Filipina, dan Vietnam. Beijing telah berulang kali mengatakan bahwa Filipina dan Vietnam telah menggunakan dukungan AS untuk meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.
(esn)
Explore More