Kunjungan Bersejarah di Kuba, Obama Tak Temui Fidel Castro

Senin, 21 Maret 2016 - 08:44 WIB
Kunjungan Bersejarah...
Kunjungan Bersejarah di Kuba, Obama Tak Temui Fidel Castro
A A A
HAVANA - Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, telah tiba di Havana dalam kunjungan bersejarah ke Kuba selama tiga hari. Itu adalah kunjungan Presiden AS untuk pertama kali ke negeri komunis tersebut dalam 90 tahun terakhir.

Kunjungan bersejarah Obama merupakan tindak lanjut dari kesepakatannya dengan Presiden Kuba, Raul Castro, pada Desember 2014, di mana kedua negara sepakat mengakhiri permusuhan.

Presiden Obama mendarat di Bandara Internasional Jose Marti di Havana, bersama istrinya Michelle Obama, ibunya, dan dua putrinya, Malia dan Sasha.


Terakhir kali seorang Presiden AS yang mengunjungi Kuba adalah Calvin Coolidge dengan kapal USS Texas pada tahun 1928. Presiden Obama dan keluarganya disambut karpet merah oleh Pemerintah Castro.

Keluarga Obama juga disambut oleh Menteri Luar Negeri Kuba, Bruno Rodriguez, sebelum memasuki sebuah mobil limusin lapis baja hitam yang dihiasi dengan bendera AS dan Kuba.

Kunjungan Obama selama tiga hari di Kuba mencakup pembicaraan khusus dengan Presiden Raul Castro. Namun, Obama tidak menemui mantan pemimpin Kuba, Fidel Castro, yang tidak lain adalah kakak Raul Castro.


Obama juga akan berbicara dengan para pengusaha pada Senin (21/3/2016), dilanjutkan dengan pertemuan pribadi Obama dengan para pembangkang Kuba pada Selasa besok.

Meskipun menyambut kunjungan Obama, Kuba tetap teguh dalam oposisinya untuk menentang pendudukan AS terhadap pangkalan angkatan laut di Teluk Guantanamo.


"Kita tidak bisa mencapai normalisasi hubungan dengan blokade yang masih berlaku dan tanpa menyelesaikan tema lain yang lebih penting,” kata Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Penanaman Modal Asing Kuba,Rodrigo Malmierca Diaz, seperti dikutip IB Times.
(mas)
Berita Terkait
China Memata-matai Amerika...
China Memata-matai Amerika Serikat dari Kuba, Ini Reaksi Biden
Kuba: AS Lakukan Kampanye...
Kuba: AS Lakukan Kampanye Kotor Terhadap Bantuan Medis Kami
Kedubesnya Diberondong...
Kedubesnya Diberondong Tembakan, Kuba Salahkan Trump
AS Pertimbangkan Masukkan...
AS Pertimbangkan Masukkan Kembali Kuba ke Daftar Negara Sponsor Teroris
Kembali Dimasukan Dalam...
Kembali Dimasukan Dalam Daftar Negara Pendukung Teroris, Kuba Sebut AS Munafik
Presiden Kuba Sebut...
Presiden Kuba Sebut Sejumlah Demonstran Dibayar AS untuk Picu Kerusuhan
Berita Terkini
Israel Bagikan Ucapan...
Israel Bagikan Ucapan Belasungkawa atas Wafatnya Paus Fransiskus, Lalu Menghapusnya
47 menit yang lalu
Kanada Ingin Gabung...
Kanada Ingin Gabung Uni Eropa, Balas Dendam terhadap Trump?
1 jam yang lalu
Paus Fransiskus akan...
Paus Fransiskus akan Dimakamkan pada Hari Sabtu 26 April
2 jam yang lalu
Kelompok Bersenjata...
Kelompok Bersenjata Tembaki Turis di Kashmir yang Dikelola India, 28 Orang Tewas
3 jam yang lalu
Iran Siap Buat Program...
Iran Siap Buat Program Nuklirnya Lebih Transparan dengan Imbalan Pencabutan Sanksi
12 jam yang lalu
Trump Ingin Berunding...
Trump Ingin Berunding Langsung dengan Presiden China Xi Jinping
12 jam yang lalu
Infografis
3 Tujuan Rusia Menempatkan...
3 Tujuan Rusia Menempatkan Pesawat Tempur di Papua
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved