Putin Tarik Pasukan dari Suriah Justru Dicibir Inggris
A
A
A
LONDON - Pemerintah Inggris mencibir Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang memutuskan untuk menarik sebagian pasukannya dari Suriah. Menteri Luar Negeri Inggris, Philip Hammond, menyebut Putin tak ubahnya seperti pria yang memukul istri.
Dia mendesak negara-negara Barat tidak memberikan pujian pada Putin atas penarikan pasukan Rusia dari Suriah.
Hammond menuduh Rusia mengebom warga sipil dan rumah sakit selama lima bulan melakukan operasi militer di Suriah. Dia juga mengungkit janji Putin kepada parlemen Rusia untuk menarik pasukan Mokow dari Ukraina yang ternyata hanya “rotasi rutin”.
“Seseorang masuk ke negara lain, mulai mengebom penduduk sipil, menghancurkan rumah sakit dan sekolah,” sindir Hammond.
”Jika—dan itu masih (berjumlah)besar—mereka memutuskan lima bulan kemudian bahwa mereka telah melakukan tindakan cukup, mari kita tidak memberi mereka terlalu banyak pujian,” ujarnya, seperti dikutip Daily Mail, semalam (15/3/2016).
”Ini sedikit ibarat, 'Apakah dia berhenti memukuli istrinya?,” ledek Hammond yang ditujukan pada Putin. ”Fakta bahwa mereka ada di tempat pertama adalah sesuatu yang kita harus terus-menerus memprotes dan kami pasti tidak memberi mereka penghargaan apapun untuk hanya menarik diri dari kegiatan ilegal.”
Hammond menyebut operasi militer Rusia di Suriah ilegal atau tidak sah. Namun, sebaliknya, Rusia mengklaim aksi mereka sah karena atas permintaan Presiden Suriah, Bashar Al-Assad. Rusia justru menilai aksi negara-negara Barat yang tidak sah, karena tidak izin Pemerintah Suriah.
Dia mendesak negara-negara Barat tidak memberikan pujian pada Putin atas penarikan pasukan Rusia dari Suriah.
Hammond menuduh Rusia mengebom warga sipil dan rumah sakit selama lima bulan melakukan operasi militer di Suriah. Dia juga mengungkit janji Putin kepada parlemen Rusia untuk menarik pasukan Mokow dari Ukraina yang ternyata hanya “rotasi rutin”.
“Seseorang masuk ke negara lain, mulai mengebom penduduk sipil, menghancurkan rumah sakit dan sekolah,” sindir Hammond.
”Jika—dan itu masih (berjumlah)besar—mereka memutuskan lima bulan kemudian bahwa mereka telah melakukan tindakan cukup, mari kita tidak memberi mereka terlalu banyak pujian,” ujarnya, seperti dikutip Daily Mail, semalam (15/3/2016).
”Ini sedikit ibarat, 'Apakah dia berhenti memukuli istrinya?,” ledek Hammond yang ditujukan pada Putin. ”Fakta bahwa mereka ada di tempat pertama adalah sesuatu yang kita harus terus-menerus memprotes dan kami pasti tidak memberi mereka penghargaan apapun untuk hanya menarik diri dari kegiatan ilegal.”
Hammond menyebut operasi militer Rusia di Suriah ilegal atau tidak sah. Namun, sebaliknya, Rusia mengklaim aksi mereka sah karena atas permintaan Presiden Suriah, Bashar Al-Assad. Rusia justru menilai aksi negara-negara Barat yang tidak sah, karena tidak izin Pemerintah Suriah.
(mas)