Usai Bom Ankara, Erdogan Sumpah Bikin Teroris Bertekuk Lutut
A
A
A
ANKARA - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, pada Senin (14/3/2016) bersumpah membuat teroris bertekuk lutut setelah kawasan Ibu Kota Ankara diguncang bom mobil. Korban tewas serangan bom telah bertambah menjadi 34 orang.
Serangan bom mobil itu juga membuat 125 orang lainnya terluka. Dalam sebuah pernyataan, Presiden Erdogan, mengutuk para pelaku serangan bom.
Dia menyerukan persatuan nasional untuk mencegah serangan serupa di masa depan.”Serangan-serangan ini, yang mengancam integritas negara, persatuan dan solidaritas bangsa kita, (serangan) tidak melemahkan tekad kami dalam memerangi terorisme, tetapi meningkatkan tekad kami,” bunyi pernyataan Erdogan.
”Orang-orang kami tidak perlu khawatir, perjuangan melawan terorisme akan berakhir dalam keberhasilan dan terorisme akan dibuat bertekuk lutut,” lanjut Erdogan.
(Baca juga: Bom Ankara Renggut 32 Orang setelah Ada Peringatan dari AS)
Serangan bom mobil bunuh diri mengoyak jantung administrasi Ibu Kota Turki. Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Namun pemerintah berwenang menduga kelompok Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang diperangi Turki sebagai pelakunya.
Berbicara kepada wartawan setelah bertemu Perdana Menteri Turki,Ahmet Davutoglu, Menteri Dalam Negeri Efkan Ala, menjelaskan kronologi singkat seragan bom mobil di Ankara.”Malam ini, warga sipil menunggu di halte bus menjadi sasaran serangan teroris dengan mobil bermuatan bom, namun organisasi di balik (serangan) ini akan diumumkan setelah penyelidikan selesai,” katanya.
Putin Mengecam
Serangan bom di ankara telah dikecam oleh para pemimpin dunnia. Perdana Menteri Inggris, David Cameron, mengatakan bahwa dia "terkejut" dengan serangan itu.
Pemerintah AS juga menyampaikan dukungan pada Turki.”Kami menegaskan kembali kemitraan kami yang kuat dengan sekutu NATO kami; Turki, dalam memerangi ancaman terorisme,” bunyi pernyataan Pemerintah AS.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyampaikan kecaman dari Presiden Rusia; Vladimir Putin, atas serangan bom itu. ”Vladimir Putin mengutuk serangan brutal teroris di Ankara. Presiden Rusia berduka bersama-sama dengan semua orang-orang Turki, yang menderita oleh serangan teroris, sehubungan dengan banyak korban manusia,” lanjut Peskov.
Serangan bom mobil itu juga membuat 125 orang lainnya terluka. Dalam sebuah pernyataan, Presiden Erdogan, mengutuk para pelaku serangan bom.
Dia menyerukan persatuan nasional untuk mencegah serangan serupa di masa depan.”Serangan-serangan ini, yang mengancam integritas negara, persatuan dan solidaritas bangsa kita, (serangan) tidak melemahkan tekad kami dalam memerangi terorisme, tetapi meningkatkan tekad kami,” bunyi pernyataan Erdogan.
”Orang-orang kami tidak perlu khawatir, perjuangan melawan terorisme akan berakhir dalam keberhasilan dan terorisme akan dibuat bertekuk lutut,” lanjut Erdogan.
(Baca juga: Bom Ankara Renggut 32 Orang setelah Ada Peringatan dari AS)
Serangan bom mobil bunuh diri mengoyak jantung administrasi Ibu Kota Turki. Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Namun pemerintah berwenang menduga kelompok Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang diperangi Turki sebagai pelakunya.
Berbicara kepada wartawan setelah bertemu Perdana Menteri Turki,Ahmet Davutoglu, Menteri Dalam Negeri Efkan Ala, menjelaskan kronologi singkat seragan bom mobil di Ankara.”Malam ini, warga sipil menunggu di halte bus menjadi sasaran serangan teroris dengan mobil bermuatan bom, namun organisasi di balik (serangan) ini akan diumumkan setelah penyelidikan selesai,” katanya.
Putin Mengecam
Serangan bom di ankara telah dikecam oleh para pemimpin dunnia. Perdana Menteri Inggris, David Cameron, mengatakan bahwa dia "terkejut" dengan serangan itu.
Pemerintah AS juga menyampaikan dukungan pada Turki.”Kami menegaskan kembali kemitraan kami yang kuat dengan sekutu NATO kami; Turki, dalam memerangi ancaman terorisme,” bunyi pernyataan Pemerintah AS.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyampaikan kecaman dari Presiden Rusia; Vladimir Putin, atas serangan bom itu. ”Vladimir Putin mengutuk serangan brutal teroris di Ankara. Presiden Rusia berduka bersama-sama dengan semua orang-orang Turki, yang menderita oleh serangan teroris, sehubungan dengan banyak korban manusia,” lanjut Peskov.
(mas)