PM Libanon Minta Hizbullah Tak Serang Saudi
PM Libanon Minta Hizbullah Tak Serang Saudi
A
A
A
BEIRUT - Perdana Menteri Libanon, Tammam Salam meminta kepada pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah untuk tidak melakukan serangan ke Arab Saudi, dan negara-negara Teluk lainnya. Permintaan ini diutarakan beberapa hari setelah Negara Teluk melabeli Hizbullah sebagai kelompok teroris.
"Saya mendesak pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah untuk tidak menyerukan serangan terhadap Saudi dan negara-negara Teluk lainnya," kata Salam, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (9/3).
Dirinya juga mengatakan, intervensi berlebihan yang dilakukan Hizbullah terhadap pemerintahan Libanon, telah memunculkan sisi negatif dari Libanon.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, dalam pertemuan Menteri Dalam Negeri Organisasi Kerjsama Teluk atau GCC, diputuskan bahwa Hizbullah harus masuk ke dalam daftar teroris internasional. Salah satu alasannya adalah Hizbullah mendukung rezim Bashar al-Assad di Suriah dan Houthi di Yaman.
Sementara itu, di kesempatan yang sama Salam tidak lupa memuji hubungan bersejarah antara Libanon dan GCC. Dirinya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Saudi yang bersedia menyelanggarakan dan mendukung perjanjian Taif pada tahun 1989.
"Perjanjian ini memberikan dasar untuk mengakhiri perang saudara dan kembalinya situasi politik yang normal di Libanon," pungkasnya.
"Saya mendesak pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah untuk tidak menyerukan serangan terhadap Saudi dan negara-negara Teluk lainnya," kata Salam, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (9/3).
Dirinya juga mengatakan, intervensi berlebihan yang dilakukan Hizbullah terhadap pemerintahan Libanon, telah memunculkan sisi negatif dari Libanon.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, dalam pertemuan Menteri Dalam Negeri Organisasi Kerjsama Teluk atau GCC, diputuskan bahwa Hizbullah harus masuk ke dalam daftar teroris internasional. Salah satu alasannya adalah Hizbullah mendukung rezim Bashar al-Assad di Suriah dan Houthi di Yaman.
Sementara itu, di kesempatan yang sama Salam tidak lupa memuji hubungan bersejarah antara Libanon dan GCC. Dirinya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Saudi yang bersedia menyelanggarakan dan mendukung perjanjian Taif pada tahun 1989.
"Perjanjian ini memberikan dasar untuk mengakhiri perang saudara dan kembalinya situasi politik yang normal di Libanon," pungkasnya.
(esn)
Explore More