Diperkosa ISIS Berulang Kali, Gadis 8 Tahun Bakar Wajahnya agar Jelek
A
A
A
BERLIN - Seorang gadis Yazidi berusia delapan tahun nekat membakar wajahnya agar jadi jelek sehingga tidak diserang militan ISIS. Gadis itu nekat melakukannya setelah dia berulang kali diperkosa militan ISIS.
Gadis di bawah umur itu kini tinggal di Jerman setelah diselamatkan pasukan Kurdi Peshmerga berhasil menolongnya untuk melarikan diri dari markas kelompok Negara Islam Irak (ISIS).
Di Jerman, gadis yang identitasnya dilindungi itu sedang ditolong Dr Jan Ihan Kizilhan, kepala proyek untuk penyelamatan para wanita Yazidi. Kelompok yang dia pimpin membawa para wanita Yazidi korban ISIS ke Jerman.
Ada sekitar 1.100 perempuan dan anak perempuan Yaizidi yang dibawa ke Jerman untuk disembuhkan luka fisik dan psikologisnya.
“Mereka telah melalui neraka,” kata Kizilhan. Proyek yang dia pimpin berbasis di Baden-Wurttemberg, Jerman.
Kizilhan merinding ketika mengingat gadis delapan tahun yang dia temui di kamp pengungsi Agustus tahun lalu. Gadis itu menderita luka bakar 80 persen.
”Dia tidak punya hidung, tidak ada telinga kiri,” katanya. Dia terkejut ketika tahu apa yang terjadi pada gadis itu.
Gadis tersebut diculik ISIS bersama para saudara perempuannya selama berminggu-minggu. Para sandera diperkosa berulang kali sebelum akhirnya mereka melarikan diri.
Pada suatu malam, ketika para militan ISIS berjaga di luar kamp penyanderaan, gadis Yazidi itu menuangkan bensin ke tubuhnya dan menyalakan korek api. Itu sengaja di lakukan agar wajahnya jadi jelek sehingga tidak diperkosa lagi.
Kizilhan yang menemukan gadis itu takut bahwa korban tidak bisa bertahan hidup. Dia masih dirawat di rumah sakit di Jerman. Sudah lebih dari selusin operasi dilakukan. Korban masih butuh lebih dari 30 jenis kulit dan harus menjalani bedah tulang.
”Ini adalah salah satu kasus yang selalu ada dalam pikiran saya,” ujarnya, seperti dikutip Daily Mail, semalam (2/3/2016).
Gadis di bawah umur itu kini tinggal di Jerman setelah diselamatkan pasukan Kurdi Peshmerga berhasil menolongnya untuk melarikan diri dari markas kelompok Negara Islam Irak (ISIS).
Di Jerman, gadis yang identitasnya dilindungi itu sedang ditolong Dr Jan Ihan Kizilhan, kepala proyek untuk penyelamatan para wanita Yazidi. Kelompok yang dia pimpin membawa para wanita Yazidi korban ISIS ke Jerman.
Ada sekitar 1.100 perempuan dan anak perempuan Yaizidi yang dibawa ke Jerman untuk disembuhkan luka fisik dan psikologisnya.
“Mereka telah melalui neraka,” kata Kizilhan. Proyek yang dia pimpin berbasis di Baden-Wurttemberg, Jerman.
Kizilhan merinding ketika mengingat gadis delapan tahun yang dia temui di kamp pengungsi Agustus tahun lalu. Gadis itu menderita luka bakar 80 persen.
”Dia tidak punya hidung, tidak ada telinga kiri,” katanya. Dia terkejut ketika tahu apa yang terjadi pada gadis itu.
Gadis tersebut diculik ISIS bersama para saudara perempuannya selama berminggu-minggu. Para sandera diperkosa berulang kali sebelum akhirnya mereka melarikan diri.
Pada suatu malam, ketika para militan ISIS berjaga di luar kamp penyanderaan, gadis Yazidi itu menuangkan bensin ke tubuhnya dan menyalakan korek api. Itu sengaja di lakukan agar wajahnya jadi jelek sehingga tidak diperkosa lagi.
Kizilhan yang menemukan gadis itu takut bahwa korban tidak bisa bertahan hidup. Dia masih dirawat di rumah sakit di Jerman. Sudah lebih dari selusin operasi dilakukan. Korban masih butuh lebih dari 30 jenis kulit dan harus menjalani bedah tulang.
”Ini adalah salah satu kasus yang selalu ada dalam pikiran saya,” ujarnya, seperti dikutip Daily Mail, semalam (2/3/2016).
(mas)