AS Ingin Tumpuk Sistem Rudal THAAD di Asia, China Gusar
A
A
A
BEIJING - Pemerintah China gusar dengan rencana Amerika Serikat (AS) untuk menumpuk sistem rudal pertahanan THAAD di Asia setelah Korea Utara (Korut) nekat meluncurkan roket jarak jauh.
Rencana penumpukan sistem rudal pertahanan THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) di Asia telah dibahas AS dan Korea Selatan (Korsel) kemarin.
Meski diklaim untuk mengatasi ancaman dari Korut, rencana penumpukan sistem rudal THAAD oleh AS dianggap China bisa mengganggu kepentingan keamanan negara lain di Asia.
China telah menyatakan keprihatinan yang mendalam atas rencana AS itu karena sistem rudal AS bisa menembus wilayah China. Sikap Beijing itu disampaikan Kementerian Luar Negeri China.
”Ketika mengejar keamanan sendiri, satu negara tidak seharusnya merusak kepentingan keamanan orang lain,” kesal juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters, Senin (8/2/2016).
China gusar dengan rencana penumpukan THAAD, karena China sedang terlibat sengketa maritim di Laut China Selatan dan Laut China Timur.
Dalam konflik Laut China Selatan, China beberapa kali terlibat ketegangan dengan AS yang menolak klaim Beijing atas wilayah Laut China Selatan hampir 90 persen. Sedangkan dalam konflik Laut China Timur, China terlibat ketegangan dengan Jepang.
THAAD adalah sistem rudal pertahanan yang dibangun oleh Lockheed Martin Corp, yang dapat diangkut melalui udara, laut dan darat. Riki Ellison, pendiri Aliansi Advokasi Rudal Pertahanan, mengatakan bahwa peluncuran itu akan memberikan momentum pada Jepang untuk menyebarkan THAAD.
Menurut Ellison, THAAD dapat dikirim ke Jepang atau Korsel dalam beberapa minggu.
Rencana penumpukan sistem rudal pertahanan THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) di Asia telah dibahas AS dan Korea Selatan (Korsel) kemarin.
Meski diklaim untuk mengatasi ancaman dari Korut, rencana penumpukan sistem rudal THAAD oleh AS dianggap China bisa mengganggu kepentingan keamanan negara lain di Asia.
China telah menyatakan keprihatinan yang mendalam atas rencana AS itu karena sistem rudal AS bisa menembus wilayah China. Sikap Beijing itu disampaikan Kementerian Luar Negeri China.
”Ketika mengejar keamanan sendiri, satu negara tidak seharusnya merusak kepentingan keamanan orang lain,” kesal juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters, Senin (8/2/2016).
China gusar dengan rencana penumpukan THAAD, karena China sedang terlibat sengketa maritim di Laut China Selatan dan Laut China Timur.
Dalam konflik Laut China Selatan, China beberapa kali terlibat ketegangan dengan AS yang menolak klaim Beijing atas wilayah Laut China Selatan hampir 90 persen. Sedangkan dalam konflik Laut China Timur, China terlibat ketegangan dengan Jepang.
THAAD adalah sistem rudal pertahanan yang dibangun oleh Lockheed Martin Corp, yang dapat diangkut melalui udara, laut dan darat. Riki Ellison, pendiri Aliansi Advokasi Rudal Pertahanan, mengatakan bahwa peluncuran itu akan memberikan momentum pada Jepang untuk menyebarkan THAAD.
Menurut Ellison, THAAD dapat dikirim ke Jepang atau Korsel dalam beberapa minggu.
(mas)