Jepang Segera Beli 400 Rudal Jelajah Tomahawk dari Amerika Serikat
loading...
A
A
A
TOKYO - Menteri Pertahanan (Menhan) Jepang Yasukazu Hamada membenarkan rencana pemerintah membeli 400 rudal Tomahawk "untuk memperkuat kemampuan pertahanan diri."
Pernyataan menteri pertahanan memicu kecaman dari pihak oposisi, yang meminta Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida untuk menjelaskan bagaimana mereka sampai pada angka yang pasti ini.
"Kami sedang mempertimbangkan pembelian paling banyak 400 rudal," ujar perdana menteri.
Sebelumnya kantor berita Jepang melaporkan Tokyo sedang mempertimbangkan mengakuisisi hingga 400 rudal jelajah Tomahawk AS, mengutip perwakilan dari partai oposisi.
Pekan lalu, Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada mengumumkan rencana menandatangani kontrak dengan Amerika Serikat untuk membeli rudal jelajah Tomahawk melalui program penjualan militer luar negeri Washington.
Pihak berwenang Jepang berharap kontrak tersebut akan ditandatangani pada tahun fiskal 2023, yang dimulai pada 1 April.
Pada pertengahan Januari, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk membahas penguatan lebih lanjut aliansi militer antara kedua negara selama kunjungannya ke Washington.
Dalam pertemuan tersebut, Kishida mengindikasikan rencana Tokyo membeli ratusan rudal Tomahawk guna meningkatkan kemampuan pertahanan Jepang.
Sebelum pertemuan para pemimpin, media Jepang melaporkan Tokyo bermaksud membeli hingga 500 rudal semacam itu dari AS pada tahun 2027.
Tomahawk dengan jangkauan 1.600 kilometer mampu mencapai Korea Utara dan pantai China. “Rudal itu akan membantu Jepang mempertahankan potensi misilnya hingga mengembangkan sistem senjatanya sendiri,” ungkap laporan Kyodo.
Pernyataan menteri pertahanan memicu kecaman dari pihak oposisi, yang meminta Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida untuk menjelaskan bagaimana mereka sampai pada angka yang pasti ini.
"Kami sedang mempertimbangkan pembelian paling banyak 400 rudal," ujar perdana menteri.
Sebelumnya kantor berita Jepang melaporkan Tokyo sedang mempertimbangkan mengakuisisi hingga 400 rudal jelajah Tomahawk AS, mengutip perwakilan dari partai oposisi.
Pekan lalu, Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada mengumumkan rencana menandatangani kontrak dengan Amerika Serikat untuk membeli rudal jelajah Tomahawk melalui program penjualan militer luar negeri Washington.
Pihak berwenang Jepang berharap kontrak tersebut akan ditandatangani pada tahun fiskal 2023, yang dimulai pada 1 April.
Pada pertengahan Januari, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk membahas penguatan lebih lanjut aliansi militer antara kedua negara selama kunjungannya ke Washington.
Dalam pertemuan tersebut, Kishida mengindikasikan rencana Tokyo membeli ratusan rudal Tomahawk guna meningkatkan kemampuan pertahanan Jepang.
Sebelum pertemuan para pemimpin, media Jepang melaporkan Tokyo bermaksud membeli hingga 500 rudal semacam itu dari AS pada tahun 2027.
Tomahawk dengan jangkauan 1.600 kilometer mampu mencapai Korea Utara dan pantai China. “Rudal itu akan membantu Jepang mempertahankan potensi misilnya hingga mengembangkan sistem senjatanya sendiri,” ungkap laporan Kyodo.
(sya)