AS, Korsel, Jepang Desak Dunia Usir Pekerja IT Asal Korut

SEOUL - Amerika Serikat (AS), Korea Selatan (Korsel) dan Jepang mendesak masyarakat internasional pada hari Jumat untuk mengusir pekerja IT asal Korea Utara (Korut) untuk mencegah kemajuan program nuklir dan misilnya dengan pendapatan yang diperoleh, menurut laporan media.

"Kami tegaskan kembali dengan keprihatinan bahwa pekerja TI DPRK (Republik Rakyat Demokratik Korea) di luar negeri terus menggunakan identitas dan kebangsaan palsu untuk menghindari sanksi Dewan Keamanan PBB dan "mendapatkan pendapatan di luar negeri yang mendanai WMD (senjata pemusnah massal) dan program rudal balistik DPRK yang melanggar hukum," menurut kantor Berita Kyodo, mengutip pernyataan bersama yang dikeluarkan setelah pertemuan tersebut seperti dikutip dari Anadolu, Sabtu (9/4/2023).

Pernyataan itu menggunkan singkatan dari nama resmi Korut, Republik Rakyat Demokratik Korea.



"Negara-negara anggota PBB harus waspada dan memastikan bahwa tidak ada izin kerja yang diperbarui atau diberikan kepada pekerja DPRK di luar negeri sesuai dengan resolusi sanksi," kata pejabat senior dari Korea Selatan, AS dan Jepang, yang bertemu di Seoul dan membahas ketegangan yang sedang berlangsung di Semenanjung Korea dan peluncuran rudal Korut.

Para pejabat mengklaim Korut mencuri sekitar USD1,7 miliar dalam cryptocurrency pada tahun 2022.

Perkembangan terakhir muncul setelah pernyataan Kamis oleh Menteri Pertahanan Korsel Lee Jong-sup yang mengatakan Korea Utara telah menyelesaikan persiapan dan dapat mengadakan uji coba nuklir kapan saja.