Mekanik Egypt Air Diduga Pelaku Pemboman Pesawat Rusia
A
A
A
LONDON - Seorang mekanik Egypt Air diduga menjadi orang yang menaruh bom di pesawat penumpang Rusia yang meledak di atas Semenanjung Sinai pada akhir Oktober tahun lalu.
Menurut sumber yang mengikuti kasus tersebut, sepupu dari mekanik tersebut telah bergabung dengan ISIS di Suriah. Sang mekanik menempatkan bom tersebut dibantu oleh dua polisi bandara dan petugas bagasi.
"Setelah mengetahui bahwa salah satu anggotanya memiliki kerabat yang bekerja di bandara, ISIS menaruh bom di tas orang tersebut. Dia diberitahu untuk tidak mengajukan pertanyaan dan hanya bertugas untuk meletakkan bom di pesawat," kata sang sumber sembari seperti dikutip dari Reuters, Jumat (29/1/2016).
Sang sumber mengatakan, mekanik itu telah ditangkap. Namun, kabar ini dibantah oleh seorang pejabat keamanan senior di maskapai itu. Menurutnya, polisi telah menyelidiki semua pekerja di bandara Sharm el-Sheikh tanpa menemukan bukti yang melibatkan salah satu dari mereka.
Bantahan yang sama juga diungkapkan oleh Kementerian Dalam Negeri Mesir. "Kami sedang menunggu hasil penyelidikan," ujar seorang pejabat di Kementerian Dalam Negeri Mesir.
Pesawat Metrojet meledak di angkasa tepat 23 menit setelah lepas landas dari bandara Sharm el-Sheikh. Puing-puing pesawat jenis Airbus231 itu ditemukan di Semenanjung Sinai. Seluruh penumpang dan awak pesawat yang berjumlah 224 orang seluruhnya dipastikan tewas.
Menurut sumber yang mengikuti kasus tersebut, sepupu dari mekanik tersebut telah bergabung dengan ISIS di Suriah. Sang mekanik menempatkan bom tersebut dibantu oleh dua polisi bandara dan petugas bagasi.
"Setelah mengetahui bahwa salah satu anggotanya memiliki kerabat yang bekerja di bandara, ISIS menaruh bom di tas orang tersebut. Dia diberitahu untuk tidak mengajukan pertanyaan dan hanya bertugas untuk meletakkan bom di pesawat," kata sang sumber sembari seperti dikutip dari Reuters, Jumat (29/1/2016).
Sang sumber mengatakan, mekanik itu telah ditangkap. Namun, kabar ini dibantah oleh seorang pejabat keamanan senior di maskapai itu. Menurutnya, polisi telah menyelidiki semua pekerja di bandara Sharm el-Sheikh tanpa menemukan bukti yang melibatkan salah satu dari mereka.
Bantahan yang sama juga diungkapkan oleh Kementerian Dalam Negeri Mesir. "Kami sedang menunggu hasil penyelidikan," ujar seorang pejabat di Kementerian Dalam Negeri Mesir.
Pesawat Metrojet meledak di angkasa tepat 23 menit setelah lepas landas dari bandara Sharm el-Sheikh. Puing-puing pesawat jenis Airbus231 itu ditemukan di Semenanjung Sinai. Seluruh penumpang dan awak pesawat yang berjumlah 224 orang seluruhnya dipastikan tewas.
(ian)