AS dan Rusia Takkan Berani Mengebom Markas ISIS Ini

Sabtu, 23 Januari 2016 - 12:12 WIB
AS dan Rusia Takkan...
AS dan Rusia Takkan Berani Mengebom Markas ISIS Ini
A A A
RAQQA - Para pemimpin ISIS memiliki markas di sebuah bendungan besar di Raqqa, Suriah untuk berlindung. Para ahli meyakini bahwa, Rusia, Amerika Serikat (AS) dan Inggris tidak akan berani mengebom markas itu karena bisa memicu banjir bandang yang akan menenggelamkan sebagian wilayah Irak dan Suriah.

Bendungan itu bernama Dam Tabqa. Tinggi bendungan sekitar 600 kaki dan panjangnya mencapai 2,8 mil. Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dilaporkan membangun markas di sekitar bendungan itu, salah satunya fungsikan sebagai bunker bom.

Ahli bendungan, Ariel Ahram, seorang profesor di Virginia Tech University di AS, mengungkap dampak buruk jika bendungan itu dibom. ”Jika bendungan tersebut pecah, itu akan membanjiri sebagian besar Irak dan berarti bahwa tidak ada listrik untuk semua wilayah Suriah timur,” kata Ahram, seperti dikutip Daily Mirror.

Itu merupakan bencana ekologis untuk Irak dan bencana kemanusiaan untuk Suriah,” lanjut dia, menjelaskan dampak jika markas ISIS di Dam Tabqa diserang.

Dam Tabqa, berlokasi 25 mil di sebelah barat dari Raqqa, wilayah yang diklaim sebagai “ibu kota” ISIS sejak direbut dari tentara Suriah tahun 2013.

Dam itu dibangun dengan bantuan Rusia pada tahun 1970-an. Dam itu mengendalikan aliran sungai Efrat ke tenggara Suriah dan Irak utara. Aliran Sungai Efrat di Turki, Suriah dan Irak setidaknya dikontrol oleh 11 bendungan besar. Bendungan-bendungan itu selain mendukung irigasi juga menghasilkan energi untuk wilayah di tiga negara itu.

Menurut Departemen Luar Negeri AS, militan ISIS baru-baru ini membatasi aliran air dari Dam Tabqa dan mematikan akses air untuk warga Irak di Provinsi Anbar.

Dam Tabqa dikelilingi oleh pos-pos pemeriksaan yang dijaga ketat oleh militan asing.Pesawat-pesawat tempur AS pernah mendatangi bendungan itu untuk membantu Irak merebut kembali fasilitas bendungan. Namun, hanya beberapa personel yang dikerahkan untuk meminimalisasi kerusakan bendungan.

Presiden Barack Obama juga pernah mengatakan dampak besar jika bendungan itu diserang.”Jika bendungan itu diserang bisa menjadi bencana,” ujarnya.
(mas)
Berita Terkait
Mengapa ISIS Tak Pernah...
Mengapa ISIS Tak Pernah Menyerang Israel dan Amerika Serikat?
Senator Republik: Amerika...
Senator Republik: Amerika Serikat Akan Kembali ke Afghanistan
AS Samakan Tentara Bayaran...
AS Samakan Tentara Bayaran Rusia Wagner Group dengan ISIS
Rusia Ungkap Bagaimana...
Rusia Ungkap Bagaimana AS Memfasilitasi Pembentukan Kelompok Teror Seperti ISIS
Bunuh Sandera AS, Dua...
Bunuh Sandera AS, Dua Algojo ISIS Mengaku Tidak Bersalah
Kapal Induk Terbaru...
Kapal Induk Terbaru Inggris Perangi ISIS, Rusia Terpancing Adu Kuat
Berita Terkini
Mesir Hancurkan Masjid...
Mesir Hancurkan Masjid Mahmoud Pasha Al-Falaky yang Bersejarah di Kairo, Picu Kecaman
2 jam yang lalu
3 Langkah Rusia untuk...
3 Langkah Rusia untuk Merebut Crimea dari Ukraina, Apa Saja?
3 jam yang lalu
Mahmoud Abbas Minta...
Mahmoud Abbas Minta Hamas Serahkan Gaza dan Senjata kepada Otoritas Palestina, Serta Lepaskan Sandera Israel
4 jam yang lalu
Ini Ivan Vladimirovich,...
Ini Ivan Vladimirovich, Bocah 10 Tahun Diduga Anak Rahasia Putin dan Si Cantik Alina Kabaeva
4 jam yang lalu
26 Turis Hindu Dibantai...
26 Turis Hindu Dibantai di 'Mini Swiss' Kashmir, Ini Reaksi Dunia
5 jam yang lalu
Tegang di Langit Indo-Pasifik,...
Tegang di Langit Indo-Pasifik, Jet Tempur China Kejar Pesawat AS Dekat Kapal Induk
7 jam yang lalu
Infografis
Ini 3 Negara Musuh AS...
Ini 3 Negara Musuh AS yang Tidak Terkena Tarif Impor Trump
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved