Sengketa Laut China Timur, Jepang Siap Kirim Kapal Perang
A
A
A
TOKYO - Jepang siap untuk mengirim kapal perangnya ke Kepulauan Senkaku, wilayah sengketa di Laut China Timur. Kapal perang itu akan bermanuver jika situasi rumit.
Rencana mengirim kapal perang itu disampaikan Menteri Pertahanan Jepang, Jenderal Nakatani, Selasa (12/1/2016). Kepulauan itu sudah lama jadi sengketa antara Jepang dan China.
“Jika situasi menjadi sulit untuk diselesaikan dengan bantuan Coast Guard (pasukan penjaga pantai), pasukan pertahanan diri akan diperintahkan untuk memulai operasi defensif di laut,” ujar Nakatani, seperti disiarkan stasiun televisi NHK.
Menurutnya, mekanisme respons militer Jepang di laut telah disetujui oleh Pemerintah Jepang pada Mei 2015.
Kepulauan Senkaku, juga diklaim oleh China dengan nama Kepulauan Diaoyu. Selain China dan Jepang, Taiwan juga terlibat dalam sengketa kepulauan tersebut. Secara geografis, kepulauan ini merupakan bagian dari Prefektur Okinawa, Jepang.
Pada tahun 2014, Jepang dan China sepakat untuk mengurangi ketegangan atas sengketa kepulauan itu. Namun, kapal China berulang kali bermanuver di kepulauan itu pada tahun lalu.
Rencana mengirim kapal perang itu disampaikan Menteri Pertahanan Jepang, Jenderal Nakatani, Selasa (12/1/2016). Kepulauan itu sudah lama jadi sengketa antara Jepang dan China.
“Jika situasi menjadi sulit untuk diselesaikan dengan bantuan Coast Guard (pasukan penjaga pantai), pasukan pertahanan diri akan diperintahkan untuk memulai operasi defensif di laut,” ujar Nakatani, seperti disiarkan stasiun televisi NHK.
Menurutnya, mekanisme respons militer Jepang di laut telah disetujui oleh Pemerintah Jepang pada Mei 2015.
Kepulauan Senkaku, juga diklaim oleh China dengan nama Kepulauan Diaoyu. Selain China dan Jepang, Taiwan juga terlibat dalam sengketa kepulauan tersebut. Secara geografis, kepulauan ini merupakan bagian dari Prefektur Okinawa, Jepang.
Pada tahun 2014, Jepang dan China sepakat untuk mengurangi ketegangan atas sengketa kepulauan itu. Namun, kapal China berulang kali bermanuver di kepulauan itu pada tahun lalu.
(mas)