Sembilan Poin Strategi Keamanan Nasional Rusia 2016

Jum'at, 01 Januari 2016 - 09:21 WIB
Sembilan Poin Strategi Keamanan Nasional Rusia 2016
Sembilan Poin Strategi Keamanan Nasional Rusia 2016
A A A
MOSKOW - Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah menandatangani dokumen Strategi Keamanan Nasional Rusia untuk 2016. Senjata biologi Amerika Serikat hingga ekspansi NATO, merupakan dua dari sembilan poin yang tertulis dalam dokumen itu.

Meski demikian, Rusia tetap ingin berdialog dan berhubungan baik dengan AS dan NATO. Berikut sembilan poin dari isi dokumen Strategi Keamanan Nasional Rusia 2016 Rusia yang diteken Presiden Putin menjelang pergantian tahun kemarin yang dikutip dari Russia Today.

1. “Revolusi Warna” dan Korupsi

Pemerintah Putin mencatat bahwa “Colour Revolutions” atau Revolusi Warna dan korupsi menjadi ancaman utama bagi keamanan Rusia. Revolusi Warna dan hasutan dianggap melemahkan nilai-nilai tradisional Rusia.

Menurut dokumen itu, yang bisa terlibat dalam kegiatan Revolusi Warna adalah kelompok-kelompok sosial radikal yang menggunakan ideologi ekstremis agama, kelompok LSM asing dan internasional, warga negara Rusia yang bekerja untuk merusak integritas teritorial Rusia dan mengguncang proses politik di Moskow.


Kegiatan intelijen asing, organisasi teroris dan ekstremis, dan kelompok-kelompok kriminal juga diklasifikasikan sebagai ancaman.


2. Senjata Biologi AS

Dokumen yang diteken Putin, menyatakan Amerika Serikat (AS) membangun jaringan laboratorium untuk senjata biologi militer di negara-negara tetangga Rusia. Hal itu menjadi ancaman potensial bagi keamanan nasional Rusia.

Rusia juga menyoroti meningkatnya jumlah negara-negara pemilik senjata nuklir dan senjata kimia. ”Jaringan laboratorium biologi militer AS berkembang di wilayah negara-negara tetangga Rusia,” bunyi dokumen tersebut.

Kebijakan luar negeri dan dalam negeri Rusia yang independen telah bertemu dengan penetralan oleh AS dan sekutunya, yang berusaha untuk mempertahankan dominasinya dalam urusan dunia,” lanjut dokumen Strategi Keamanan Nasional Rusia 2016.

3. Ekspansi NATO


NATO telah melakukan ekspansi militer ke arah perbatasan Rusia. Sepak terjang NATO ini juga jadi poin ancaman bagi keamanan Rusia. Moskow mencatat proses militerisasi yang dibangun di daerah tetangga Rusia.”Prinsip-prinsip keamanan yang sama dan tak terpisahkan sedang dihormati di wilayah Euro-Atlantik, Eurasia dan Asia-Pasifik,” sambung dokumen Rusia itu.

Meskipun demikian, Rusia masih tertarik berdialog yang adil dan membangun hubungan baik dengan NATO, AS dan Uni Eropa. ”Di bawah kemitraan ini, sangat penting untuk meningkatkan mekanisme yang diberikan oleh perjanjian internasional mengenai pengawasan senjata, tindakan membangun kepercayaan, masalah yang berkaitan dengan non-proliferasi senjata pemusnah massal, perluasan kerjasama dalam memerangi terorisme dan penyelesaian konflik regional,” imbuh dokumen yang diteken Presiden Putin.

4. Figur Ukraina

Menurut dokumen Rusia, AS dan Uni Eropa mendukung kudeta di Ukraina yang telah menyebabkan perpecahan yang mendalam dalam masyarakat Ukraina hingga berujung konflik bersenjata. Rusia juga mencatat munculnya ideologi nasionalis sayap kanan dan unsur kesengajaan yang dibuat agar Rusia menjadi musuh Ukraina. Hal itu menjadi sumber ketidakstabilan jangka panjang di Eropa dan di perbatasan Rusia secara langsung.


5. Masalah Nuklir

Masih menurut dokumen tersebut, Rusia siap untuk membahas soal pembatasan potensi nuklirnya, tetapi hanya berdasarkan kesepakatan bersama dan pembicaraan multi-lateral.“Pembatasan potensi nuklir Rusia hanya bisa dilaksanakan jika itu untuk berkontribusi pada penciptaan kondisi yang tepat yang akan memungkinkan pengurangan senjata nuklir, tanpa merusak keamanan internasional dan stabilitas strategis,” tegas Pemerintah Rusia dalam dokumen itu.

Pada saat yang sama, Rusia berencana untuk mencegah konflik militer dengan mempertahankan kemampuan nuklirnya sebagai deterent.


6. Perang Informasi

Dokumen juga menyoroti layanan rahasia yang semakin aktif dalam perjuangan untuk merebut pengaruh internasional. “Seluruh spektrum politik, keuangan, instrumen ekonomi dan informasi telah dibawa dalam perebutan pengaruh di arena internasional,” demikian kutipan poin “perang informasi” di dokumen itu.

7. Momen Penggunaan Kekuatan Militer

Strategi ini memungkinkan penggunaan kekuatan militer hanya dalam kasus-kasus ketika langkah-langkah lain untuk melindungi kepentingan nasional tidak efektif.


8. Masalah Ekonomi

Stabilitas ekonomi Rusia berada dalam bahaya karena tingkat dari daya saing dan ekonomi yang rendah. Menurut dokumen strategi itu, masalah ekonomi Rusia juga menjadi ancaman. Rusia juga mempersoalkan pengembangan teknologi maju, kerentanan sistem keuangan, ketidakseimbangan sistem anggaran, gejala korupsi dan kriminal hingga pembangunan di daerah yang tidak merata.

9. Solusi Ekonomi

Pemerintah Rusia berencana mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi masalah ekonomi. Beberapa langkah yang termuat dalam dokumen itu di antaranya, penyeimbangan anggaran, pencegahan arus modal keluar dan pengurangan inflasi.

Untuk menangkal bahaya keamanan ekonomi, pemerintah akan melaksanakan kebijakan sosial dan ekonomi nasional yang meliputi penguatan sistem keuangan, memastikan kedaulatan dan stabilitas mata uang nasional,” imbuh dokmen tersebut. Rusia juga menganggap pengembangan hubungan dengan China, India, Amerika Latin dan Afrika sangat penting.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5494 seconds (0.1#10.140)