Bekas Perwira MI5 Sebut Teror Paris Bukan Ulah ISIS
A
A
A
LONDON - Seorang mantan mata-mata Inggris memicu kontroversi dan kemarahan publik. Pasalnya, ia mengatakan serangan teroris di Paris, Prancis, yang menewaskan 130 orang bukan dilakukan oleh ISIS tetapi didalangi oleh 'orang dalam' Prancis sendiri.
Mantan mata-mata Inggris, David Shayler, merilis sebuah video di YouTube yang mengklaim ada banyak bukti jika ISIS tidak berada di belakang Teror Paris. Sebaliknya, ia menyatakan, 'kekuatan gelap' badan intelijen Barat berada di balik serangan itu.
"Saya pikir ada beberapa desain gelap dalam pola serangan yang terjadi di Paris pada hari Jumat 13 November. Sekali lagi, itu disalahkan pada ISIS, tapi tampaknya yang bertanggung jawab atas itu semua adalah sebuah operasi yang disebut operasi Gladio Style," kata Shayler seperti dikutip dari laman Express, Rabu (30/12/2015).
Operasi Gladio Style adalah nama kode untuk operasi klandestein NATO di Italia selama Perang Dingin untuk mempersiapkan dan melaksanakan perlawanan bersenjata di sana dalam hal invasi dan penaklukan Pakta Warsawa.
Shayler bahkan menyatakan, aksi pengepungan selama dua jam yang dilakukan oleh polisi Prancis telah diatur sebelumnya. Ia bahkan mengatakan ada potongan video tentang hal tersebut yang beredar di dunia maya.
Mantan mata-mata Inggris, David Shayler, merilis sebuah video di YouTube yang mengklaim ada banyak bukti jika ISIS tidak berada di belakang Teror Paris. Sebaliknya, ia menyatakan, 'kekuatan gelap' badan intelijen Barat berada di balik serangan itu.
"Saya pikir ada beberapa desain gelap dalam pola serangan yang terjadi di Paris pada hari Jumat 13 November. Sekali lagi, itu disalahkan pada ISIS, tapi tampaknya yang bertanggung jawab atas itu semua adalah sebuah operasi yang disebut operasi Gladio Style," kata Shayler seperti dikutip dari laman Express, Rabu (30/12/2015).
Operasi Gladio Style adalah nama kode untuk operasi klandestein NATO di Italia selama Perang Dingin untuk mempersiapkan dan melaksanakan perlawanan bersenjata di sana dalam hal invasi dan penaklukan Pakta Warsawa.
Shayler bahkan menyatakan, aksi pengepungan selama dua jam yang dilakukan oleh polisi Prancis telah diatur sebelumnya. Ia bahkan mengatakan ada potongan video tentang hal tersebut yang beredar di dunia maya.
(ian)