Sakit Jiwa & Bugil, Pria Palestina Diberondong Peluru Pasukan Mesir
A
A
A
GAZA - Seorang pria Palestina yang menderita sakit jiwa diberondong sekitar tiga lusin peluru oleh pasuka perbatasan Mesir. Musababnya, pria asal Jalur Gaza itu melintasi perbatasan Mesir dalam kondisi tanpa busana.
Rekaman penembakan secara kejam itu telah beredar dan memicu kemarahan kelompok Hamas. Korban diketahui bernama Ishaq Khalil Hassan, 28. Korban dari Jalur Gaza menyeberangi kawat perbatasan ke wilayah Mesir pada hari Kamis. Dia kemudian berenang tanpa busana di Laut Mediterania.
Saksi mata, seorang penjaga keamanan Palestina, mengatakan korban telah berteriak kepada pasukan Mesir agar berhenti menembak. ”Ini jelas merupakan eksekusi berdarah dingin, yang dilakukan di siang hari bolong,” kesal pihak Kementerian Dalam Negeri Hamas melalui seorang juru bicara, seperti dikutip dari Al Jazeera, Senin (28/12/2015).
Video rekaman yang beredar menunjukkan sekitar tiga lusin peluru ditembakkan pada Hassan. Keluarga korban kepada Al Jazeera mengatakan bahwa Hassan menderita sakit jiwa.”Setelah mengalami masalah psikologis akibat frustrasi dan ketidakmampuannya untuk meninggalkan Gaza untuk menjalani perawatan di Mesir,” kata Ahmad, sepupu korban.
“Saya tidak berpikir Hassan sepenuhnya menyadari atau mengharapkan bahwa tentara Mesir akan benar-benar menembak dia,” ujar Ahmad. Dia mengatakan bahwa sepupunya tidak berusaha secara ilegal menyeberang ke Mesir dan sepupunya tidak menimbulkan ancaman bagi Mesir.
”Hassan menganggur, putus asa dan sangat frustasi karena ketidakmampuannya untuk meninggalkan Gaza guna menjalani perawatan. Tapi orang Mesir tidak pernah mengizinkan dia untuk meninggalkan atau menyeberangi perbatasan. Orang Mesir sama, tidak lebih buruk daripada Israel,” kesal dia.
Angkatan bersenjata Mesir menolak berkomentar atas penembakan warga Gaza itu. Perbatasan antara Mesir dan Gaza telah ditutup sepanjang tahun. Namun, laporan Al Jazeera mencatat perbatasan itu dibuka tiga hingga empat kali dalam setahun oleh otoritas Mesir.
Rekaman penembakan secara kejam itu telah beredar dan memicu kemarahan kelompok Hamas. Korban diketahui bernama Ishaq Khalil Hassan, 28. Korban dari Jalur Gaza menyeberangi kawat perbatasan ke wilayah Mesir pada hari Kamis. Dia kemudian berenang tanpa busana di Laut Mediterania.
Saksi mata, seorang penjaga keamanan Palestina, mengatakan korban telah berteriak kepada pasukan Mesir agar berhenti menembak. ”Ini jelas merupakan eksekusi berdarah dingin, yang dilakukan di siang hari bolong,” kesal pihak Kementerian Dalam Negeri Hamas melalui seorang juru bicara, seperti dikutip dari Al Jazeera, Senin (28/12/2015).
Video rekaman yang beredar menunjukkan sekitar tiga lusin peluru ditembakkan pada Hassan. Keluarga korban kepada Al Jazeera mengatakan bahwa Hassan menderita sakit jiwa.”Setelah mengalami masalah psikologis akibat frustrasi dan ketidakmampuannya untuk meninggalkan Gaza untuk menjalani perawatan di Mesir,” kata Ahmad, sepupu korban.
“Saya tidak berpikir Hassan sepenuhnya menyadari atau mengharapkan bahwa tentara Mesir akan benar-benar menembak dia,” ujar Ahmad. Dia mengatakan bahwa sepupunya tidak berusaha secara ilegal menyeberang ke Mesir dan sepupunya tidak menimbulkan ancaman bagi Mesir.
”Hassan menganggur, putus asa dan sangat frustasi karena ketidakmampuannya untuk meninggalkan Gaza guna menjalani perawatan. Tapi orang Mesir tidak pernah mengizinkan dia untuk meninggalkan atau menyeberangi perbatasan. Orang Mesir sama, tidak lebih buruk daripada Israel,” kesal dia.
Angkatan bersenjata Mesir menolak berkomentar atas penembakan warga Gaza itu. Perbatasan antara Mesir dan Gaza telah ditutup sepanjang tahun. Namun, laporan Al Jazeera mencatat perbatasan itu dibuka tiga hingga empat kali dalam setahun oleh otoritas Mesir.
(mas)