Bom Plastik Diduga Jadi Penyebab Kecelakaan Pesawat Rusia
A
A
A
MOSKOW - Dinas Keamanan Rusia, FSB, menduga bom plastik menjadi penyebab jatuhnya pesawat Rusia di Semenanjung Sinai pada bulan Oktober lalu yang menewaskan 224 orang di dalamnya.
Sebuah sumber di FSB mengatakan, pesawat tidak mungkin jatuh oleh sebuah bom kecil yang dirakit dari pahan peledak plastik yang belum bisa diidentifikasi, seperti dikutip dari laman IB Times, Selasa (15/12/2015).
Menurut sumber tersebut, bahan peledak itu ditempatkan di bawah kursi penumpang di bagian belakang sisi kanan pesawat. Ledakan bom tersebut membuat lubang yang cukup lebar pada badan pesawat yang menyebabkan pesawat kemudian mengalami kecelakaan.
Sang sumber mengaku, kesimpulan ini muncul setelah mereka mempelajari bekas bahan peledak di bagasi penumpang dan puing-puing pesawat.
Pernyataan ini diungkapkan sebagai tanggapan atas pernyataan pihak penyidik Mesir yang menyatakan tidak ada bukti yang menunjukkan keterlibatan kelompok teroris dalam kecelakaan tersebut.
Sebelumnya, kelompok sayap ISIS di Semenanjung Sinai mengaku bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut. Mereka menyatakan bahwa kecelakaan tersebut disebabkan oleh sebuah bom yang disembunyikan dalam kaleng minuman ringan.
Sebuah sumber di FSB mengatakan, pesawat tidak mungkin jatuh oleh sebuah bom kecil yang dirakit dari pahan peledak plastik yang belum bisa diidentifikasi, seperti dikutip dari laman IB Times, Selasa (15/12/2015).
Menurut sumber tersebut, bahan peledak itu ditempatkan di bawah kursi penumpang di bagian belakang sisi kanan pesawat. Ledakan bom tersebut membuat lubang yang cukup lebar pada badan pesawat yang menyebabkan pesawat kemudian mengalami kecelakaan.
Sang sumber mengaku, kesimpulan ini muncul setelah mereka mempelajari bekas bahan peledak di bagasi penumpang dan puing-puing pesawat.
Pernyataan ini diungkapkan sebagai tanggapan atas pernyataan pihak penyidik Mesir yang menyatakan tidak ada bukti yang menunjukkan keterlibatan kelompok teroris dalam kecelakaan tersebut.
Sebelumnya, kelompok sayap ISIS di Semenanjung Sinai mengaku bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut. Mereka menyatakan bahwa kecelakaan tersebut disebabkan oleh sebuah bom yang disembunyikan dalam kaleng minuman ringan.
(ian)