Menlu Palestina: Konflik Palestina-Israel Adalah Isu Politik
A
A
A
JAKARTA - Pemikiran Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu yang ingin membawa isu Israel-Palestina ke dalam pusaran isu agama adalah hal yang sangat bodoh. Sebab, sejatinya konflik Palestina-Israel adalah isu politik. Demikian diungkapkan Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki.
Isu mengenai Israel dan Palestina harusnya hanya terbatas pada kedua negara. "Hal ini harusnya hanya terbatas kami, pada kami dan Israel. Kami, dalam artian adalah pemerintah Palestina," ucap al-Maliki, pada Senin (14/12).
Namun, akhir-akhir ini konflik itu mulai melebar, menuju konflik agama karena pernyatan-pernyataan yang kerap dibuat oleh Netanyahu. Netanyahu mulai menyeret masalah yang ada ke dalam masalah agama, untuk mengadu Muslim dan Yahudi.
"Dia berusaha untuk mengundang semua umat Muslim dan seluruh umat Yahudi untuk terlibat dalam konfrontasi antara Israel dan Palestina. Itu adalah hal yang bodoh, itu benar-benar bodoh," sambungnya.
Al-Maliki menyatakan, pemerintah Palestina terus berusaha mengingatkan kepada para pemimpin Israel, bahwa membawa konflik menuju isu agama tidak sesuai dengan tujuan dan kepentingan mereka.
Isu mengenai Israel dan Palestina harusnya hanya terbatas pada kedua negara. "Hal ini harusnya hanya terbatas kami, pada kami dan Israel. Kami, dalam artian adalah pemerintah Palestina," ucap al-Maliki, pada Senin (14/12).
Namun, akhir-akhir ini konflik itu mulai melebar, menuju konflik agama karena pernyatan-pernyataan yang kerap dibuat oleh Netanyahu. Netanyahu mulai menyeret masalah yang ada ke dalam masalah agama, untuk mengadu Muslim dan Yahudi.
"Dia berusaha untuk mengundang semua umat Muslim dan seluruh umat Yahudi untuk terlibat dalam konfrontasi antara Israel dan Palestina. Itu adalah hal yang bodoh, itu benar-benar bodoh," sambungnya.
Al-Maliki menyatakan, pemerintah Palestina terus berusaha mengingatkan kepada para pemimpin Israel, bahwa membawa konflik menuju isu agama tidak sesuai dengan tujuan dan kepentingan mereka.
(esn)