Sambut Putin, Khamenei: AS Ancaman bagi Rusia dan Iran

TEHERAN - Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyambut lawatan Presiden Rusia, Vladimir Putin di Teheran kemarin. Dalam pertemuan itu, Khamenei mengatakan Amerika Serikat (AS) melalui kebijakannya di Timur Tengah menjadi ancaman bagi Rusia dan Iran.

Dia menyerukan hubungan bilateral Rusia dan Iran yang lebih dekat. Konfik Suriah yang bermula dari perang saudara kini telah berubah menjadi “perang proxy”, di mana Rusia dan Iran mendukung rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad sementara AS bersama sekutu Timur Tengah-nya menghendaki rezim Assad lengser.

”Amerika memiliki plot jangka panjang dan berusaha untuk mendominasi Suriah dan kemudian seluruh wilayah ini. Ini adalah ancaman bagi semua negara, terutama Rusia dan Iran,” kata Khamenei, seperti dikutip Reuters, Selasa (24/11/2015).

Pertemuan Putin dan Khamenei itu berlangsung di sela-sela Forum Negara Pengekspor Gas (GECF) yang berlangsung di Teheran.

”Amerika Serikat sekarang berusaha untuk mencapai tujuan militer yang gagal di Suriah dengan cara politik,” ujar Khamenei mengacu pada usulan perundingan damai Suriah.

Perundingan damai Suriah digelar di Wina bulan ini menyusul serangan mematikan di Paris dan Beirut. Perundingan itu melibatkan Rusia, Amerika Serikat dan negara-negara Eropa dan negara-negara Timur Tengah.

Perundingan itu mulai mengarah para rencana Pemilu Suriah yang hendak digelar dalam waktu dua tahun. Namun, perbedaan pandangan masih belum bisa dihilangkan, yaitu soal nasib Presiden Assad di Suriah.

Sementara itu, pihak Kremlin seperti dikutip oleh kantor berita Interfax,menyatakan bahwa Putin dan Khamenei telah setuju bahwa kekuatan global seharusnya tidak memaksakan kehendak politiknya di Suriah.