Mali: 19 Tewas dalam Penyerangan Hotel Radisson Blu
A
A
A
BAMAKO - Presiden Mali, Ibrahim Boubacar Keita menyatakan, jumlah korban tewas dalam penyerangan dan penyanderaan di hotel Radisson Blu berjumlah 19 orang. Selain itu, tujuh orang terluka dalam serangan yang dilakukan oleh kelompok militan al-Mourabitoun.
"Jumlah korban tewas pada malam ini sangat banyak," kata Keita yang langsung kembali ke negaranya dan membatalkan mengikuti pertemuan puncak regional di Chad. Ia juga mengatakan bahwa dua militan pelaku penyerangan tewas, seperti dikutip dari laman Reuters, Sabtu (21/11/2015).
Dalam kesempatan itu, Keita juga memberlakukan keadaan darurat selama 10 hari dan 3 hari berkabung nasional. Sebelumnya, seorang pejabat PBB yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan, 27 orang tewas. Ia mengatakan, 12 mayat ditemukan di ruang bawah tanah dan 15 lainnya di temukan di lantai dua.
Dua orang anggota kelompok militan yang berafiliasi dengan Al-Qaeda, al-Mourabitoun, menyerang dan menyandera 130 orang pengunjung dan staf hotel Radisson Blu. Aksi penyanderaan itu berakhir setelah pasukan keamanan Mali, dibantu oleh Amerika Serikat (AS) dan pasukan khusus Prancis, melakukan operasi pembebasan sandera.
"Jumlah korban tewas pada malam ini sangat banyak," kata Keita yang langsung kembali ke negaranya dan membatalkan mengikuti pertemuan puncak regional di Chad. Ia juga mengatakan bahwa dua militan pelaku penyerangan tewas, seperti dikutip dari laman Reuters, Sabtu (21/11/2015).
Dalam kesempatan itu, Keita juga memberlakukan keadaan darurat selama 10 hari dan 3 hari berkabung nasional. Sebelumnya, seorang pejabat PBB yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan, 27 orang tewas. Ia mengatakan, 12 mayat ditemukan di ruang bawah tanah dan 15 lainnya di temukan di lantai dua.
Dua orang anggota kelompok militan yang berafiliasi dengan Al-Qaeda, al-Mourabitoun, menyerang dan menyandera 130 orang pengunjung dan staf hotel Radisson Blu. Aksi penyanderaan itu berakhir setelah pasukan keamanan Mali, dibantu oleh Amerika Serikat (AS) dan pasukan khusus Prancis, melakukan operasi pembebasan sandera.
(ian)