Assad Tidak Mau Berbagi Informasi Intelijen dengan Prancis
A
A
A
DAMASKUS - Presiden Suriah, Bashar al-Assad mengatakan, negaranya siap berbagi informasi intelijen dengan Prancis, jika Paris mau mengubah kebijakannya terhadap Suriah.
"Kami siap untuk bertukar informasi intelijen dengan Prancis, jika Paris mengubah kebijakannya terhadap Suriah dan kami berulangkali menyerukan perlunya untuk membentuk koalisi internasional melawan terorisme," begitu pernyataan Assad seperti dikutip dari laman Xinhua, Rabu (18/11/2015).
"Jika Prancis tidak serius dalam memerangi terorisme, kita tidak akan membuang-buang waktu kita berkolaborasi dengan negara, pemerintah, atau lembaga yang mendukung terorisme," tambahnya.
Menurut Assad, satu-satunya cara untuk menentukan apa yang diinginkan Suriah adalah melalui kotak suara (pemilu), bukan melalui tekanan asing.
"Pertanyaan tentang pengunduran diri saya dari pos sepenuhnya tergantung pada kehendak rakyat Suriah dan parlemen Suriah. Mereka ingin menghancurkan Suriah, sebagian besar dari semua ingin menghancurkan negara sekuler terakhir di negara itu," tukasnya.
"Kami siap untuk bertukar informasi intelijen dengan Prancis, jika Paris mengubah kebijakannya terhadap Suriah dan kami berulangkali menyerukan perlunya untuk membentuk koalisi internasional melawan terorisme," begitu pernyataan Assad seperti dikutip dari laman Xinhua, Rabu (18/11/2015).
"Jika Prancis tidak serius dalam memerangi terorisme, kita tidak akan membuang-buang waktu kita berkolaborasi dengan negara, pemerintah, atau lembaga yang mendukung terorisme," tambahnya.
Menurut Assad, satu-satunya cara untuk menentukan apa yang diinginkan Suriah adalah melalui kotak suara (pemilu), bukan melalui tekanan asing.
"Pertanyaan tentang pengunduran diri saya dari pos sepenuhnya tergantung pada kehendak rakyat Suriah dan parlemen Suriah. Mereka ingin menghancurkan Suriah, sebagian besar dari semua ingin menghancurkan negara sekuler terakhir di negara itu," tukasnya.
(ian)