Salah Satu Otak Teror Paris Masuki Eropa September Lalu
A
A
A
WINA - Salah satu otak teror Paris, yakni Salah Abdeslam, diketahui memasuki Eropa pada September lalu. Keterangan itu disampaikan langsung oleh Menteri Dalam Negeri Austria Johanna Mikl-Leitner.
"Salah satu terduga tersangka diketahui memasuki Austria melalui Jerman pada pada September lalu," kata Leitner dalam wawancara dengan kantor berita Austria ORF, seperti dilansir Reuters pada Selasa (17/11).
Dirinya menuturkan, saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai dimana Abdeslam tinggal selama berada di Austria, bertemu dengan siapa sajakah dia dan tujuan dia datang ke Austria.
"Sekarang pertanyaannya adalah di mana dia tinggal selama di Austria, dan apa tujuan dia datang ke Austria. Proses investigasi saat ini sedang sepenuhnya berlangsung," ungkap Leitner.
Sementara itu, ORF melaporkan Abdeslam sempat menjalani pemeriksaan di perbatasan Austria-Jerman ketika dirinya hendak memasuki Austria awal September lalu. Kala itu, Abdeslam mengatakan dirinya ingin berlibut ke Wina.
Abdeslam sendiri sebelumnya sempat dikabarkan berhasil ditangkap otoritas Belgia di pinggiran Brussels. Namun, tidak lama kemudian pemerintah Prancis membantah bahwa otoritas Belgia berhasil menangkap pria berusia 27 tahun tersebut.
"Salah satu terduga tersangka diketahui memasuki Austria melalui Jerman pada pada September lalu," kata Leitner dalam wawancara dengan kantor berita Austria ORF, seperti dilansir Reuters pada Selasa (17/11).
Dirinya menuturkan, saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai dimana Abdeslam tinggal selama berada di Austria, bertemu dengan siapa sajakah dia dan tujuan dia datang ke Austria.
"Sekarang pertanyaannya adalah di mana dia tinggal selama di Austria, dan apa tujuan dia datang ke Austria. Proses investigasi saat ini sedang sepenuhnya berlangsung," ungkap Leitner.
Sementara itu, ORF melaporkan Abdeslam sempat menjalani pemeriksaan di perbatasan Austria-Jerman ketika dirinya hendak memasuki Austria awal September lalu. Kala itu, Abdeslam mengatakan dirinya ingin berlibut ke Wina.
Abdeslam sendiri sebelumnya sempat dikabarkan berhasil ditangkap otoritas Belgia di pinggiran Brussels. Namun, tidak lama kemudian pemerintah Prancis membantah bahwa otoritas Belgia berhasil menangkap pria berusia 27 tahun tersebut.
(esn)